:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Faktor-faktor mentoring tarbiyah yang mempengaruhi terhadap tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan siswa : Studi korelasi Unit Kegiatan Rohani Islam SMAN 06 dan SMAN 34 di Jakarta

Thobib Al-Asyhar; Abdul Mujib, supervisor; Achmad Mubarok, examiner (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu masa pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh. Bila aktivitas remaja tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja sering meluapkan kelebihan energinya ke arah yang negatif (kenakalan remaja), seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan seks bebas, dan sebagainya.
Data kasus kenakalan remaja yang tercatat di kepolisian dapat dijadikan bukti betapa ada masalah yang cukup serius terhadap efek dari rendahnya pengendalian emosionalitas dan lemahnya kontrol spiritualitas remaja. Meskipun berbagai upaya pengendalian kenakalan remaja dilakukan oleh berbagai pihak, namun trend kenakalan remaja juntru cenderung meningkat.
Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) di lingkungan sekolah formal, khususnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) merupakan salah satu model pembinaan remaja di sekolah. Unit Kegiatan Rohis mengusung konsep pembinaan mental pesertanya dengan memberikan penanaman nilai keagamaan siswa melalui Mentoring Tarbiyah.
Masalah tersebut menarik diteliti untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa. Untuk menfokuskan pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada masalah¬masalah yang terkait dengan pengaruh Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) siswa (peserta).
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah mengungkap pengaruh Mentoring Tarbiyah (X) yang memiliki enam indikator: tujuan (XI), murabbi (X2), mutarabbi (X3), materi (X4), manhaj (X5), dan lingkungan (X6) terhadap Kecerdasan Emosional (Yl) dan Kecerdasan Spiritual (Y2). Kerangka teori dan basil analisisnya memunculkan hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut: (1) Mentoring Tarbiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa (mutarabbi), dan (2) Mentoring Tarbiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat kecerdasan spiritual siswa (mutarabbi).
Metode penelitian menggunakan metode eksplanatif, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausalitas atara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan menelusuri seberapa besar pengaruh Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional dan keceradasan spiritual siswa. Pola yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.
Berdasarkan penelitian di lapangan terhadap Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) SMAN di Jakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Faktor Murabbi paling tinggi pengaruhnya terhadap tingkat Kecerdasan Emosional (EQ) siswa dibandingkan dengan faktor Manhaj, Tujuan Mentoring Tarbiyah, Mutarabbi dan Lingkungan. Sedangkan faktor Materi tidak berpangaruh secara positif terhadap Kecerdasan Emosional (EQ).
2. Faktor Mutarabbi paling tinggi pengaruhnya terhadap tingkat Kecerdasan Spiritual (SQ) siswa dibandingkan dengan faktor Tujuan Mentoring Tarbiyah. Sedangkan faktor Lingkungan, Manhaj, Materi dan Murabbi tidak berpangaruh secara positif terhadap Kecerdasan Spiritual (SQ).

Adolescent period is also known as storm and stress period, is an emotional upheaval period which is followed by rapid physical growth and many kinds of psychic growth. The emotional upheaval that occurs to adolescent can't be released of any influences. If their activities can't help to fulfill their needs of fluctuation energy, they often overflow their energy tending to the negative ways, like engaging in a gang fight, drugs consuming, free sex, etc.
Adolescent delinquency case data?s noted at the police department could be the evidence that there are some serious problems about the effect of low control of the adolescent emotional and also the low control of the adolescent spirituality. In spite of some people doing many efforts to control the adolescent delinquency, yet the adolescent delinquency trends tend to increase.
Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) in formal school spheres, especially High School / Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) is one of the adolescent construction models at school. Rohis Activity Unit brings the concepts about constructing the member spirituality by giving spiritual value plantation with Mentoring Tarbiyah.
It's so interesting to do some further research about how far will the effect of Mentoring Tarbiyah go to the students' emotional and spiritual Quotient level. Focusing the study of the research, the research is limited by the problems that interrelated by the effects of MT to the students' EQ and SQ.
The theory framework of the research is revealing the effect of MT which has six indicators: aims (X1), murabbi (X2), mutarabbi (X3), materials (X4), way of life/manhaj (X5), and circles (X6) to Emotional Quotient (Y 1) and Spiritual Quotient (Y2).The theory framework and the analysis results show the hypothesis as follows: I. MT has any important contributions to the students/ mutarabbi Emotional Quotient level. 2. MT has any important contributions to the students/ mutarabbi Spiritual Quotient level.
The research's methodology is using Explanative method; the goal of the research is headed for explaining the causality relations between two variables or more. It will research how far the effects of MT go to the students EQ and SQ level. The research uses the pattern of survey method, which is using questionnaire as a major instrument for gaining data's.
According to the field research to Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) SMAN at Jakarta, there are some conclusions:
a. Murabbi factor has most influence to the students' EQ level than manhaj, aims, mutarabbi and circles. But the materials factor hasn't influenced to the students' EQ level.
b. Mutarabbi factor has most influence to the students SQ level than aims. But circles, manhaj, materials and murabbi factor hasn't influenced to the students' SQ level.

 File Digital: 1

Shelf
 faktor-faktor-Full Text (T 20736).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T20736
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 118 pages : illustration ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T20736 15-19-261262700 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 109906