:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengaruh pajak penghasilan (PPh) setelah penerapan kuasi - reorganisasi (studi kasus pada usaha perbankan) = Influence to income tax (PPh) after the implementation of quasi-reorganization (case study in banking business)

Hudari; Ahmadi Hadibroto, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Sejalan dengan berlakunya sistem self assesment daiam perpajakan Indonesia, peranan dan kejujuran Wajib Pajak (WP) semakin mutlak diperlukan. Dengan sistem ini, WP diharapkan dapat melaksanakan seluruh kewajiban perpajakannya dan melaporkan dengan benar di Kantor Peiayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftar (tax compliance). Di sisi lain Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berkewajiban melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kepatuhan WP, balk melalui pengawasan administratif maupun pemeriksaan pajak.
Adanya perbedaan kepentingan ini menyebabkan WP cenderung untuk mengurangi jumlah pembayaran pajak, baik secara legal maupun illegal. Hal ini dimungkinkan jika ada peluang yang dimanfaatkan baik karena kelemahan peraturan pajak maupun sumber daya manusia (fiskus). Minimalisasi beban pajak dilakukan dengan berbagai cara yang secara eufisme sering disebut dengan perencanaan peak (tax planning) atau tax sheltering.
Beberapa bank telah melakukan tax planning melalui pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi yang berpedoman pada "Pernyalaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 51 Akuntansi Kuasi-Reorganisasi". Hai ini dimaksudkan agar bank yang telah terdaftar di pasar bursa memiliki daya tarik bagi pihak investor. Salah satu daya tarik yang dimaksud adalah adanya pembagian dividen. Berasal dari kata "kuasi" yang berarti semu atau pura-pura, sedangkan "Reorganisasi" dalam arti luas merupakan perubahan benluk hukum, susunan, atau perirnbangan fertentu, baik struktur organisasi maupun modal perusahaan. Jadi, sebagai Salah saiu bentuk restrukturisasi perusahaan, maka Kuasi-Reorganisasi adalah kegiatan untuk menata ulang struktur suatu perusahaan yang bersifat semu.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi yang dilakukan oleh dunia usaha perbankan yang terdaftar pada pasar bursa, cukup signifikan daIam memperoleh Iaba usaha; bagaimanakah pengaruh terhadap Pajak Penghasilan (PPh); dan bagalmanakah kelayakan pemberian kompensasi kerugian selama 5 (lima) tahun padahal perbankan sudah menghasilkan Iaba usaha.
Tujuan penelitian ini adalah unluk mengetahui pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi oleh dunia usaha perbankan dalam memperoleh Iaba usaha; mengetahul pengaruh terhadap Pajak Penghasilan (PPh) setelah penerapan Kuasi-Reorganisasi; dan mengetahui kelayakan pemberian kompensasi kerugian selama 5 (lima) tahun padahal perbankan sudah menghasilkan laba usaha. Oleh karena itu, perbankan yang dijadikan kasus dalam penelitian ini adaIah Bank BCA, BNI dan NIAGA.
Berdasarkan hasil analisis bahwa agar dapat melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, maka Bank BCA, BNI dan NIAGA melakukan Kuasi-Reorganisasi sehingga defisit ataupun akumulasi defisit tereIiminasi. Dengan demikian, Iaba yang dihasilkan tidak perlu Iagi digunakan untuk menutupi defisit sebelumnya, sehingga dapat digunakan untuk membagikan dividen. Hal ini jelas membawa pencerahan untuk pelaku bisnis segera beraktivitas kembali pada bursa efek, khususnya untuk transaksi saham dari ke-3 bank tersebut. Transaksi saham pada bursa efek dapat dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1997 tentang "Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek". Jadi, semakin meningkat transaksi saham, maka semakin meningkat puIa nilai pajak penghasilan.
Untuk sementara waktu, selama masa Kompensasi Kerugian, pemerintah melakukan pengorbanan penerimaan pajak (tax expenditure) karena tidak mendapatkan pemasukan dari pajak penghasilan atas laba. Hal ini dilakukan dengan harapan, setelah masa kompensasi berakhir, penerimaan pajak penghasilan Iebih besar dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah setelah Bank BCA, BNI dan NIAGA melakukan Kuasi-Reorganisasi, terlihat peningkatan Iaba yang signifikan dari tahun ke tahun sehingga dapai melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham secara rutin; peIaksanaan Kuasi-Reorganisasi oleh usaha perbankan dapat menambah penerimaan pada Kas Negara; dan kompensasi kerugian tetap Iayak diberikan.
Rekomendasi dalam penelitian ini adalah menyarankan bank-bank nasional Iainnya yang masih mengalami deisit dalam neraca keuangan untuk segera meIakukan Kuasi-Reorganisasi yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait yaitu: BI, Bapepam dan DJP.

In line with going into effect the system of self assesment in Indonesia taxation, role and sincerity Taxpayer progressively needed. With this system, Taxpayer expected can execute entire taxation obligation and report it truly in Office of Tax Services that Taxpayer enlisted. On the other side, Directorate Generating of Tax (DJP) is obliged to do the observation and construction to Taxpayer compliance, either through administrative observation and also tax audit.
Existence of this importance difference cause the Taxpayer tend to lessen the amount of tax payment, either through legal and also illegal. This matter enabled by if there is opportunity exploited by either due weakness of Tax Regulation and also human resource (fiskus). Minimize of tax burden done variously which by eufisme is often referred as tax planning or tax sheltering.
Some banking have done the tax planning of through implementation of Quasi-Reorganization which guided with "Statement ol Financial Accounting Standard (PSAK) Number 51 Quasi-Reorganization Accountancy". This matter is intended by bank, which have been enlisted in stock exchange, having the fascination for investor party. One of such fascination is dividend allotment.
Come from word "Quasi? meaning illusion or pretend, while "Reorganization" in wide meaning represent the type transfonriation of law, formation, or certain counter balance of the kind of organization chart and also company capital- Become, as one of form of company restructuring, hence Quasi-Reorganization is pretended activity to re-arrange the structure of a company.
Fundamental problems in this research are whether implementation of Quasi-Reorganization done by banking business, which enlisted at stock exchange, significantly in obtaining profit; what will be influence to income Tax; and how the eligibility of Loss Compensation of during 5 (five) year though banking have yielded profit.
This research targets are to know the implementation of Quasi- Reorganization by banking business in obtaining profit; know the influence to Income Tax after implementation of Quasi-Reorganization; and know the elegibility of Loss Compensation of during 5 (five) year though banking have yielded profit. Therefore, banking of taken as case in this research are Bank BCA, BNI and NIAGA.
Pursuant to result analyse that to be can do the dividend allotment to all stockholder, hence Bank BCA, BNI and Niaga done the Quasi-Reorganization so that deficit or deficit accumulation could be eliminated. Thereby, profit yielded needn't again used to close over the previous deficit, so that applicable to allot the dividend. These matter was brought the fresh atmosphere for the player of business immediately have activity again at effect exchange, specially for the transaction of share from the third bank of. Share transaction at effect exchange is rateble as according to the Regulation of Govemment Republic of Indonesia Number 14 Year 1997 about "lncome Tax of Income from Selling Transaction of Share in Effect Exchange". Thus, progressively the increasing of share transaction, hence progressively the income Tax too.
For the time being, during a period of Loss Compensation, government do the sacrifice of tax revenue because do not get the inclusion from Income Tax of profit, These matter was done on the chance of, after a period of Loss Compensation end, the higher Income Tax acceptance compared to years previously. Conclusion from the research result are after Bank BCA, BNI and Niaga were implemented the Quasi-Reorganization, the profit improvement seen significantly from year to year so they have done the dividend allotment to all stockholder routinely; implementation of Quasi-Reorganization by banking bussiness could increase the revenue of State Treasury; and Loss Compensation was competent to be given.
Recommend in this research is suggest the other national bank which still having of deficit in their finance balance to immediately to do the Quasi-Reorganization which is in its implementation required co-operation with the related parties that is: Bl, Bapepam and DJP.

 File Digital: 1

Shelf
 T22241-Hudari.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T22241
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xvii, 147 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T22241 15-19-947134564 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 110144