Salah satu upaya dari DepKes untuk memperbaiki status gizi keluarga, terutama balita adalah program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku ibu kearah hal-hal yang mendukung perbaikan gizi anak. Kabupaten Bogor juga sudah melaksanakan program 3PGK, dengan pencapaian tingkat partisipasi masyarakat (D/S) dan tingkat kelangsungan program (D/K) yang sudah baik. Tapi keberhasilan program memperbaiki gizi anak (N/5) masih rendah sekali, dan angka KKP juga masih jauh lebih tinggi dari Nasional maupun Jawa Barat. Berdasarkan hal-hal diatas perlu diketahui gambaran perilaku ibu yang mendukung perbaikan gizi di Kabupaten Bogor, yang merupakan salah satu tujuan dari program UPGK.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu terhadap hal-hal yang mendukung perbaikan gizi dan hubungannya dengan kenaikan berat badan anak di Kabupaten Bogor serta faktor yang mempengaruhinya.Penelitian ini merupakan penelitian Cross-Sectional. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan tehnik analisis : distribusi frekuensi, menghitung adds Ratio dan analisis Multivariat dengan Regresi Logistik.Unit analisis adalah ibu batita yang membawa anaknya ke posyandu, dengan besar sampel minimal 200, tetapi sewaktu pengumpulan data ditemukan jumlah batita 252 orang pada posyandu yang terpilih.Hasil penelitian menemukan bahwa yang mempengaruhi kenaikan berat badan anak adalah : praktek pemberian makanan oleh ibu, praktek ibu menimbang anak, pendidikan ibu dan diare yang dialami anak. Dan ternyata pendidikan dan diare bukanlah merupakan faktor confounding.Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah meningkatkan penyuluhan terutama mengenai pola makanan anak yang sesuai di posyandu, pelatihan ulang kader dengan materi yang utama yaitu tentang penyuluhan makanan dan pelatihan terhadap petugas pembina posyandu. |