:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perdarahan jaringan testis sebagai indikator penyelamatan pada torsio testis

Seto Hanggoro S.; Djoko Rahardjo, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Objektif : Untuk mengetahui apakah insisi tunika albuginea dapat dipakai sebagai indikator viabilitas testis pada torsio, dan berapa lama setelah terjadi torsio masih dapat diharapkan testis yang viable.
Metode Penelitian : Penelitian bersifat eksperimental. Digunakan 3 kelompok tikes Sprague-Dawley yang dilakukan puntiran ( torsio ) pada funikulus sperrnatikus sebesar 720° dan 1080° . Kelompok 1 selama 4 jam, kelompok 2 selama 6 jam dan kelompok 3 selama 24 jam. Setiap kelompok setelah dilakukan detorsio, dilakukan insisi pada tunika albuginea untuk menilai derajat perdarahan arterial testis yang dibedakan atas 3 tingkatan. Grade of bleeding 1: perdarahan terjadi kurang dari 10 menit, grade 2 : perdarahan baru terjadi setelah 10 menit, sedangkan grade of bleeding 3 : bila tidak terdapat perdarahan jaringan testis lagi. Seluruh testis yang dievaluasi dilakukan orkidektomi kemuclian dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menilai kerusakan jaringan yang terjadi. Selanjutnya dilakukan evaluasi statistik dengan menentukan sensitivitas,spesifiksitas, positive predictive value (PPV) dan negative predictive value (NPV) antara derajat perdarahan dengan hasil pemeriksaan histopatologi sebagai standar baku, dan dicari korelasi antara derajat puntiran dan lama torsio dengan viabilitas testis.
Hasil : Dari 30 testis yang dilakukan torsio dan kemudian detorsio, didapatkan 20 testis dengan derajat perdarahan grade 1, 19 testis (95%) masih viable.Sedangkan 4 testis dengan derajat perdarahan grade 2 dan 6 testis dengan derajat perdarahan grade 3 sebagian besar ( 83,5% - 100%) sudah tidak viable. Derajat perdarahan grade 1 sebagai indikator penyelamatan testis memiliki nilai sensitifitas 95%, spesifiksitas 90%, PPV 95% dan NPV 10%. Pada uji regresi-multivariate dari variabel derajat torsio terhadap viabilitas testis tidak didapatkan perbedaan bermakna ( p > 0,05 ). Pada uji regresi-multivariate dari variabel lama torsio terhadap viabilitas testis menunjukan perbedaan bermakna (p < 0,05 ).
Kesimpulan : Perdarahan jaringan testis yang dapat dipakai sebagai indikator penyelamatan testis adalah grade of bleeding 1. Lama terjadinya torsio adalah faktor yang berpengaruh terhadap viabilitas jaringan testis.

Objective:To evaluate the reliability of tunica albugenia incision to assesstesticular viability in testicular torsion, and how long after torsion,testis is still viable.
Method :This is an experimental study. Three groups of Sprague-Dawley ratsunderwent 720 and 1080 degrees torsion of spermatic cord. Group 1 :torsion during 4 hours, group 2 : 6 hours and group 3 : 24 hours. After detorsion all groups underwent incision of albuginea tunica to assess arterial testis bleeding , which consist of 3 grade of bleeding . Grade 1:bleeding occurred immediately , grade 2 : no immediate bleeding, but itoccurred within 10 minutes and grade 3: no bleeding at all within 10minutes. Based on this evaluation, all testis was performed orchiectomyfor histopatologic examination to determined whether there are anydamage on testicular tissue.At the end of the study, statistical analysis was performed to determinesensitivity, specificity, positive predictive value and negative predictivevalue for grade of bleeding to predict testis viability by usinghistopatological examination as reference standard, and to analysed thecorrelation beetwen degree and duration of testicular torsion with testisviability.
Result :30 testis was performed torsion and then detorsion, we obtained 20 testis with grade of bleeding 1, 19 testis (95%) were viable whereas 4 testis with grade of bleeding 2 and 6 testis with grade of bleeding 3, most of them (83,5%x100%) were not viable. Grade of bleeding 1 aspredictor testicular viability have sensitivity, specificity, positive andnegative predictive value as 95%, 90%, 95% and 10% respectively. Onmultivariate-regresion test of variabel degree of torsion towardstesticular viability, there was not significant difference ( P > 0.05 ), butfrom variabel duration of torsion towards the testis viability, there wassignificant difference ( P < 0.05 ).
Conclusion: Testicular tissue bleeding which can be used as salvage ability indicator is grade of bleeding 1. Duration of torsion is an importantfactor for testicular viability.

 File Digital: 1

Shelf
 Perdarahan jaringan Full text (T 21019)-1.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-963144133 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 110402