Perbandingan efek klonidin intravena dan fentafil intravena sebagai salah satu komponen premedikasi terhadap tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea
Chrisma A. Albandjar-Oemardi;
Amir Sjarifuddin Madjid, supervisor; Susilo, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006)
|
Latar Belakang: Laringoskopi dan intubasi dapat mengakibatkan perubahan kardiovaskular yang merugikan. Pada studi ini dibandingkan keefektifan premedikasi clonidine 4 mcg/kgbb dengan fentanyl 2 mcg/kgbb untuk menekan tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakca.Metode: Sembilan puluh pasien ASA I-II yang akan menjalani pembedahan elektif dalam anestesia umum dan menjalani prosedur intubasi orotrakea secara acak tersamar ganda dibagi menjadi dua kelompok: 45 pasien mendapatkan premedikasi clonidine 4 mcg/kgbb dan 45 pasien lainnya mendapatkan fentanyl 2 mcg/kgbb. Parameter yang diamati, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik tekanan arterti rata-rata, dan laju nadi, diukur secara berkala hingga 5 menit pasca intubasi.Hasil: Clonidine secara bermakna lebih dapat menekan kenaikan tekanan darah sistolik, diastolil, dan tekanan arteri rata-rata dibandingkan fentanyl. Tidak ada perbedaan yang bermakna efek premedikasi clonidine dan fentanyl dalam menekan laju nadi. Efek samping yang didapatkan pada kelompok clonidinc adalah 1 pasien menglami hipotensi, sedangkan pada kelompok fentanyl 12 pasien mengalami depresi pemapasan.Kesimpulan: Preredikasi clonidine 4 mcg/kgbb lebih baik dalam menekan tanggapan kardiovaskular dibandingkan fentanyl 2 mcg/kgbb Background: Laringoscopy and intubation can alter cardiovascular response. The purpose of our study was to investigate, whether premdication clonidine 4mcg/kg or fentanyl 2 mcg/kg is more efficient to attenuate stress response due-to intubationMethod: This is a randomized double blind study. Ninty patients ASA I-II undergo elective surgery under general anesthesia and intubation were treated with clonidine (n=45) or fentanyl (n=45) prior to induction of anesthesia. Systolic blood pressure, diastolic blood pressure, mean arterial pressure, and heart rate were measured at predefined intervals until 5 minutes after intubation.Result: Clonidine significantly attenuated systolic, diastolyc pressure, and mean arterial pressure compared to fentanyl. There was no significant difference in heart rate. During observation there was 1 patient in clonidine group that suffered hypotension, and 12 patients in fentanyl group had respiratory depression.Conclusion: Clonidine (4 mcg/kg) is more efficient than fentanyl (2 mcg/kg) in blunting cardiovascular response due to laryngoscopy and endotracheal intubation. |
T-pdf-Perbandingan efek - Full text.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-20-572171593 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 111972 |