ABSTRAK Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility -CSR) merupakan isu hangat beberapa tahun terakhir ini, baik di seluruh duniamaupun di Indonesia. Beragamnya konsep, definisi dan pemahaman mengenaiCSR menimbulkan perbedaan dalam menilai keberhasilan, keefektivan danmanfaat program CSR, baik bagi perusahaan pelaksananya, maupun bagipenerima program (beneficiaries), dan bagi Iingkungan hidup. Peraturan yangdisusun oleh pemerintah untuk memberikan kepastian dalam pelaksanaan CSR,justru ditolak oleh kalangan bisnis karena ketidakjelasan dan ketidakkonsistenanpasal-pasalnya serta ketidakpastian yang ditimbulkannya bagi kalanganpengusaha. Sementara itu secara internasional, sedang disusun panduanstandar, yaitu ISO 26000 Guidance on Sociai Responsibility yang diharapkanmampu menjadi dasar bagi pelaksanaan CSR di setiap negara.Sinar Mas Group adalah satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yangaktif dalam pengembangan draft ISO 26000 dan dalam tim kajian Ps. 74 UU No.40/2007. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana prosespemahaman dan penentuan sikap (organizationai information processing) terjadidi Sinar Mas Group terhadap standar dan peraturan tersebut, serta bagaimanaperan boundary spanner. Hasilnya diharapkan dapat berkontribusi bagipengembangan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi organisasi, serta dapatdigunakan sebagai bahan rekomendasi bagi perusahaan Iain dalammeningkatkan kemampuannya memahami informasi Iingkungan sehinggamampu bertindak dengan tepat demi mempertahankan hidup dan keunggulankompetitifnya sambil pada saat yang sama membenkan manfaat bagimasyarakat dan Iingkungan hidup. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagaibahan rekomendasi bagi pemerintah dalam upayanya mendorong perusahaanmelakukan Ianggung jawab sosialnya, tanpa bertentangan dengan instrumenInternasional dan tanpa mengurangi, bahkan meningkatkan daya saingIndonesia. Hasil penelitian juga bisa digunakan sebagai bahan rekomendasi bagiNMC SR, LSM, dan asosiasi bisnis dalam upaya mereka melakukan sosialisasidan advokasi mengenai tanggung jawab sosial dengan Iebih efektif dan efisien.Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah: organisasi sebagai suatuinstitusi, dituntut tetap hidup dan bertumbuh di dalam situasi yang terus berubahdengan kecepatan dan akselelasi yang semakin tinggi. Pemrosesan inforrnasimengenai Iingkungan eksternal merupakan aktivitas kunci manajerial organisasiHal ini penting bagi adaptasi dan periahanan hidup jangka panjang. IsuTanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)dengan standarisasi dan peraturannya, merupakan salah satu isu Iingkunganyang perlu diperhatikan perusahaan sebagai bagian dari upayanya untukbertahan hidup dan berkembang.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknikpengumpulan data dengan observasi partisipasi moderat, wawancara mendalam,wawancara tidak terstruktur, dan studi dokumentasi. Sampel sumber ditentukansecara purposive, yaitu GM CSR Enhancement, GM Comorate Govemance, GMPublic Relations, dan Komisaris lndependen. Analisis data dilakukan dengandata reduction, data display dan verification.Hasil penelitian menunjukkan proses pemahaman dan penentuan sikapteljadi melalui tahapan yang nampak sederhana, namun sesungguhnyakompleks dan merupakan proses iterasi terus-menerus. Penentu dari proses iniadalah kesiapan dari boundary spanner secara individu dan kesiapan organisasitempat ia bekerja. Di Sinar Mas proses ini terjadl dengan menggunakan berbagaimedia komunikasi, baik yang berfungsi untuk menginformasikan, mengatur,membujuk, dan mengintegrasikan dengan menggunakan pesan task,maintenance, human, dan pesan inovatif. Arah komunikasi ke atas, ke bawah,dan ke samping, baik secara formal maupun informal. ISO 26000diinterpretasikan merupakan peluang keunggulan kompetitif sekaligus tantangan,dengan respons: perubahan internal dan mempengaruhi kondisi Iingkungan.Sementara Pasal 74 UU No.40l2007 diintepretasikan merupakan tantangandengan respons: mempengaruhi kondisi Iingkungan. Dari hasil penelitiandidapatkan ternyata peran boundary spanner dan peran change agentdibawakan oleh orang yang sama sehingga hasilnya tidak optimal.Berdasarkan penelitian tersebut diberikan rekomendasi perbaikan dalam strategikomunikasi internal dan eksternal, serta strategi komunikasi untuk memperbaikikesalahan persepsi yang terjadi. Rekomendasi lain yang diberikan adalahperlunya dimasukkan aspek sustainability, yang rnerupakan jiwa ISO 26000, kedalam visi misi setiap unit bisnis Sinar Mas, serta dalam media komunikasiinternal dan eksternal. ETF sebagai wadah pelaksana tanggung jawab sosial diSinar Mas juga disarankan untuk memperjelas identitas dirinya. Rekomendasibagi perusahaan lain, pemerintah maupun bagi Iembaga-Iembaga yang berminatmelakukan kampanye kepada perusahaan-perusahaan agar mau melakukanCSR, juga diberikan. |