ABSTRAK Penelitian ini mencoba mengungkap konstruksi media pada isu-isu yangmelatar belakangi pemasalahan sosial pada kasus dampak semburan lumpur diSidoarjo dalam pola hubungan media, masyarakat (civil society), negara (state),dan pasar (market), dengan segala subjektifitasnya dalam mendefinisikan realitasosial menjadi realitas media dimana didalamnya melibatkan komunikasi politik,dan aktor-aktor sosiai termasuk politik media dalam menseleksi sebuah isu atauperistiwa, yang dengan penilaian tertentu yang boleh jadi hal itu dipengaruhi olehkepentingan idealis, ideoiogi, politis dan ekonomis owner-market, sehinggadipandang memenuhi keriteria layak dimuat atau tidak layak muat. Atau bisa jadikonstruksi-konstruksi pemberitaan ini juga pengaruh dari Issues Managementyang dibuat aktor-aktor sosial, karana semua memiliki kepentingan dalampenyelesaian masalah tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dangan paradigmakonstruktif. Dengan unit analisis seluruh isi berita yang melatar belakangipermasalahan sosial akibat semburan lumpur di Sidoarjo pada surat kabarKompas, Media Indonesia dan Koran Tempo (periode Juni 2006 hingga Mei2007). Data penelitian diperoleh dari klipping koran; wawancara padaprofesional surat kaban studi Iiteratur dalam rangka memberikan konteksterhadap temuan dalam penelitian. Alasan pemilihan media yang diteliti adalah;koran terbitan pagi; distribusinya nasional area; jenis koran umum; Iatar belakangkepemilikan dan profesional di sural kabar hubungannya dengan ideologi yangberpengaruh pada visi-misi yang diemban media tersebut. Hal ini berkailandengan proses produksi berita pola Pamela J. Shoemaker dan Stephen Reese(1996) tentang lima faktor yang mempengaruhi produksi berita yakni; ideologicallevel, extra media level, organizational level, media routine level dan individuallevel.Dalam penelitian ditemukan adanya beberapa kategori isu yang diangkatsecara berulang-ulang oleh media dan mendapat porsi terbanyak dari setiappemberitaan pada kasus lumpur Sidoarjo, sehingga secara signifikan isu-isutersebutlah melatar belakangi perrnasalahan sosial adapun isu-isu tersebutadalah pada permasalahan; kopensasi, pengungsi/pengungsian, hukum danlingkungan.Peneliti juga menemukan adanya ketidak konsistenan media dalamkonteks ideologi yang di emban media tersebut dalam membentuk realitas sosial.Terbukti dari media yang diteliti, hampir semua mengangkat topik yang samapada peristiwa yang sama. Sedikit perbedaan terungkap hanya pada lead berita,nara sumber yang dikutip dan peletakan halaman berita pada isu-isu yangmelatar belakangi permasalahan sosial tadi. Hal tersebut juga yangmembedakan dalam pengkonstruksian media sebagai realitas sosial, termasuksikap media lerhadap kasus tersebut yang tertuang dalam editorial dan artikelopini.Saran akademis sebagai tindak Ianjut penelitian ini adalah dirasakanmetode kualitatif belum mampu menjelaskan perbedaan pengkonstruksian satumedia dengan lainnya terhadap suatu obyek, untuk itu diperlukan metodekualitatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas, yang dalam penelitianini peneliti mencoba sedikit menggunakan data kuanitatif untuk melengkapianalisis kualitatif untuk melihat perbedaan pengkonstruksian masing-masingmedia.Keterbatasan penelitian antara lain, kasus ini masih terus berjalan hinggapenulisan ini, dimasa yang akan datang bisa jadi isu yang dilemukan dalampenelitian akan tidak sama. Disisi lain untuk narasumber dari media hanyadidapat dari pekerja media (redaktur). Sehingga tidak dapat mengungkap secaralangsung pandangan dan keterlibatan pemilik media sebagai regulator. |