:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Pengaruh kebijakan penetapan harga jual eceran (HJE) hasil tembakau jenis sigaret kretek tangan (SKT) terhadap persaingan usaha diantara golongan pengusaha pabrikan (GPP) hasil temabakau sigaret kretek Tangan (SKT)

Yanti Sarmuhidayanti; Rb. Permana Agung, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Penetapan tarif cukai dan harga jual eceran (HJE) hasil tembakau jenis sigaret kretek tangan (SKT) , bukan semata-mata sebagai sumber penerimaan negara melainkan juga untuk membatasi perkembangan konsumsi rokok dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan aspek kesehatan yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi hasil tembakau . Penetapan kebijakan cukai hasil tembakau khususnya tarif cukai dan HJE hasil tembakau jenis SKT selama ini dilakukan dengan pertimbangan strata produksi menurut jenis hasil tembakau dan harga jual eceran. Dengan kebijakan penetapan tarif dan HJE hasil tembakau yang cukup kompleks dan seringnya terjadi perubahan kebijakan cukai oleh pemerintah, maka diperlukan transparansi kebijakan cukai, sehingga kebijakan ini tidak memberikan dampak yang kontradiktif bagi pengembangan iklim usaha, terutama industri rokok. Menghadapi kenyataan seperti ini perusahaan hasil tembakau jenis SKT akan berusaha untuk mempertahankan usahanya agar tetap survive dengan melakukan strategi-strategi persaingan usaha dengan kompetitornya.
Terkait dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kebijakan Penetapan HJE Hasil Tembakau jenis SKT terhadap Persaingan Usaha diantara golongan p abrik hasil tembakau jenis sigaret kretek tangan. Jenis data dalam penelitian ini berbentuk kuantitatif dan merupakan data sekunder yang diperoleh dari hasil dokumentasi, laporan, serta arsip - arsip yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah dibidang cukai hasil tembakau.
Model permintaan hasil tembakau dalam penelitian ini dibagi dalam empat persamaan regresi sederhana yang terpisah berdasarkan golongan pabrik hasil tembakau jenis sigaret kretek tangan (SKT), yaitu persamaan regresi untuk konsumsi hasil tembakau jenis SKT golongan pabrik 1, 2, 3A dan 3B, yang masing -masing dipengaruhi oleh variable-variabel bebas mengacu pada World Bank, Economic of Tobacco Toolkit berupa harga jual hasil tembakau, pendapatan perkapita, konsumsi hasil tembakau sebelumnya, serta variable dummy kebijakan pemerintah. Aspek-aspek lainnya yang turut mempengaruhi factor permintaan seperti pertumbuhan usia perokok, perubahan selera merokok, tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya merokok pada kesehatan dan lain sebagainya diabaikan untuk menyederhanakan model. Analisis efektivitas kebijakan pemerintah pada industri sigaret dilakukan dengan menggunakan pendekatan Structure_Conduct-Performance (SCP) yang menjadi fondasi dalam ekonomi industri. Dengan mengukur kinerja pasar masing -masing golongan pabrik jenis SKT dapat diketahui seberapa besar dampak kebijakan pemerintah.
Hasil penelitian diketahui Kinerja pasar hasil tembakau jenis SKT masing-masing golongan yang diukur dari rasio PCM, searah dengan semakin inelastisnya permintaan yaitu dimana golongan 1 mempunya i nilai PCM tertinggi dibandingkan dengan golongan 2, 3A, dan 3B. Golongan 3B dengan tingkat permintaan hasil tembakau yang elastis mempunyai nilai PCM paling rendah . Pada hasil estimasi model untuk industri hasil tembakau jenis SKT golongan 2 dan 3A , konsumen menanggung beban pajak cukai yang lebih besar daripada produsen dan sebaliknya pada industri hasil tembakau jenis SKT golongan 1 dan 3B, produsen yang menanggung beban pajak cukai. Tetapi pergeseran pajak cukai tersebut saat ini tidak sepenuhnya dibe bankan ke konsumen dengan semakin tingginya HJE minimum yang ditetapkan pemerintah dan jauh diatas harga pasar.

Stipulating of excise tariff and selling price at retail ( HJE) result of cigarette type handmade cigarette tobacco ( SKT) , not solely as source of receiving of state but also to limit development of consumption of cigarette in public. This thing relates to health aspect generated as result of consuming result of tobacco. Policy stipulating of excise result of tobacco especially excise tariff and HJE result of type tobacco SKT till now is done with consideration of strata produce of according to type result of tobacco and selling price at retail. With stipulating policy of tariff and HJE tobacco result that is complex enough a nd frequently happened policy change of duty by government, hence required by excise policy transparency, so that this policy doesn't give impact which contradictive to expansion of business climate, especially cigarette industry. Faces reality of like thi s company result of type tobacco SKT will try to maintain the business that still survive by doing competition business strategie s of effort for with the competitor.
Related to the thing, purpose of this research is to know influence policy of pricing retail (HJE) result o cigarette type handmade cigarette tobacco to business competition between faction of factory result of cigarette type handmade cigarette tobacco. Data type in this research is in the form of quantitative and is secondary data obtained f rom result of documentation, report, and archives relating to policy of government is area [by] duty result of tobacco.
Consumption model result of tobacco in this research divided into four equations of simple regression that is separate based on faction of factory result of cigarette type handmade cigarette tobacco ( SKT), that is equation of regression to consume result of type tobacco SKT faction of factory 1, 2, 3A and 3B, each influenced by free variables referred to World Bank, Economic of Tobacco To olkit in the form of selling price result of tobacco, earnings perkapita, consumption result of tobacco before all, and variable dummy government policy. Partaking other aspects influences factor consumption of like growth of smoker age, change of smoking appetite, level of awareness of public would danger of smoking at health and others disregarded to make moderate model. Governmental policy effectiveness analysis at cigarette industry is done by u sing approach Structure_Conduct Performance ( SCP) becoming foundation in industrial economy. With measuring market performance each factory faction of type SKT knowable how big government policy impact.
Result of research simply mode of action market result of type tobacco SKT each faction measured from ratio P CM, unidirectional increasinglyly its(the inelastis request that is where faction 1 has highest PCM value compared to faction 2, 3A, and 3B. Faction 3B with elastic tobacco result demand rate has lowest PCM value. At result of estimation of model is upper to earns we to see for industry result of type tobacco SKT faction 2 and 3A , consumer accounts duty tax burden larger ones than producer conversely at industry result of type tobacco SKT faction 1 and 3B, producer accounting duty tax burden. But Hasill du ty tax shifting is the existing not fully is burdened to consumer increasinglyly height of HJE minimum specified by government and far to market price.

 Metadata

No. Panggil : T24593
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xvi, 114 lembar; il., 29 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T24593 15-20-373463881 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 116703