:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Peran kepolisian resort metropolitan Jakarta Barat dalam pencegahan kenakalan anak jalanan

Harun Yuni Aprin; Saparinah Sadli, supervisor; Koesparmono Irsan, supervisor; Tb. Ronny Rahman Nitibaskara, examiner; Momo Kelana, examiner (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Jumlah anak jalanan khususnya di Jakarta tidak ada data yang pasti. Terdapat perbedaan data yang disampaikan oleh Pemerintah dengan lembaga independen lainnya seperti Komnas Perlindungan anak. Anak jalanan turun ke jalan karena adanya desakan pemenuhan ekonomi keluarga sehingga anak dijadikan suatu aset dalam menghidupi keluarga. Hal ini terjadi karena ketidak berfungsian keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Selain faktor desakan ekonomi, rendahnya pendidikan orang tua anak jalanan sehingga mereka tidak mengetahui fungsi dan peran sebagai orang tua dan juga ketidaktahuannya mengenai hak-hak anak menjadi faktor pendorong anak turun kejalan. Kondisi lingkungan keluarga yang tidak harmonis menyebabkan anak untuk mencari kompensasi kejalan, kondisi ini pada umumnya terjadi pada anak jalanan yang orang tuanya berpisah.
Anak jalanan memiliki beberapa karakter yang menonjol yaitu anak jalanan pada umumnya terlihat kumuh atau kotor, memandang orang lainsebgai yang dapat diminta uang, rasa mandiri, mimik wajah yang selalu memelas, terutama ketika berhubungan dengan orang yang bukan dari jalanan, yang sangat menonjol sekali sikap malas untuk melakukan kegiatan ?rumahan?. Anak jalanan rentan menjadi anak nakal yang melakukan kejahatan. Hal ini disebabkan pengaruh lingkungan, gaya hidup, kurangnya kontrol sosial kepada mereka sehingga penginternalisasian norma-norma yang ada pada masyarakat menjadi berkurang. Kenakalan anak jalanan khususnya perbuatan pidana anak jalanan menurut penilaian Polres Metropolitan Jakarta barat belum merupakan kejahatan yang serius sehingga dalam pencegahan kenakalan anak jalanan ini Polres metropolitan Jakarta Barat melakukan kegiatan patroli preventif, penjagaan pada titik rawan dan penertiban anak jalanan. Kegitan-kegiatan tersebut merupakan bentuk pelaksanaan fungsi kepolisian umum.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan berkaitan dengan pencegahan kenakalan anak jalanan yaitu faktor Environment (kondisi lingkungan), Value (nilai-nilai) yang dianut dan Resource (sumberdaya) yang dapat digunakan. Ketiga faktor tersebut membutuhkan pengikat yaitu kepemimpinan yang peduli terhadap anak jalanan sebagai salah satu potensi kejahatan. Dari penelitian lapangan ditemukan bahwa faktor EVR dalam melaksanakan peran pencegahan kejahatan belum memaksimalkan sumberdaya yang ada dan pemimpin yang peduli terhadap anak jalanan masih kurang dan ini diindikasikan dengan pendekatan terhadap kenakalan anak jalanan masih mengedepankan pada tindakan represif.

There is no exact data on the number of street children in Jakarta. There is a gap between the government number and the data provided by independent institution such as National Commission on Child Protection. Children become street children because family economic reasons, thus a child become an asset in providing for their family. This happen because the family does not function properly as family provider. Aside from economic pressure, the low educational background of the street children?s parents consequently they do not understand the function and roles of parent, also the lack of knowledge on children rights become another pressure factors for the children to venture the streets. This inharmonic family condition caused children to pursuit compensation in the street, this condition usually happen if the parents split.
Street children have several distinct characters : generally the appear dirty and grubby, the consider other people as someone the can extract money from, independent, pitiful face expression specially in dealing with people outside the street community, and the very distinct character is the laziness to do house-hold activities. Street children become vulnerable in becoming crime-committing-juvenile. This is due to environment factors, lifestyle, and the lack of social control thus the internalization of the existing norms in the society become lessen. The misbehaviors of street children specially the public offence according to West Jakarta Police are not yet considered to be a serious crime offence, therefore in preventing these children crime, the West Jakarta Police conduct preventive patrols, safeguarding in several susceptible points. Those activities are form of general police function.
There are 3 factors that effect the implementation of street children crime prevention policy, which are environment, values that are being adapted, and resources that are being used. Those 3 factors need a bonding factor which is the leader?s concern of the potential crime from the street children. From field research, the EVR Factors in conducting crime prevention is not yet maximizing the existing resources, and the leaders that care about street children are still lacking. This is proved by the repressive approach in dealing with street children.

 Metadata

No. Panggil : T24552
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 138 pages : illustration ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T24552 15-19-244820348 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 117200