Studi tentang kebiasaan makan ibu dan anak balita dilakukan terhadap 60 responden di dua keluarahan terpilih (Kelurahan Penggilingan mewakili wilayah berlatar belakang sosio ekonom rendahdan Keluarhan Rambuatan mewakili wilayah dengan sosio ekonomi tinggi) di wilayah Jakarta Timur. Metode kualitatif (Focus Group Discussion dan indept interview) digunakan dalam pengumpulan data untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan pada kedua kelompok di atas lalu dibandingkan pada kelompok sosek tinggi dan rendah. Hasil studi menunjukkan bahwa seperlima ibu-ibu yang termasuk kelompok gizi lebih (overweight) dari kedua kelompok sosek tinggi dan rendah memiliki gambaran sama yaitu sebagai berikut: mereka memiliki aktivitas fisik sedentary (mereka bekerja sebagai ibu rumah tangga dalam lingkup rumah tinggal yang kecil, dan menghabiskan 2-3 jam per hari untuk menonton televisi); mereka juga mengkonsumsi snack (ngemil) seharian sambil santai atau istirakat atau momong anak; dan mereka sering menghabiskan sisa makanan anak atau suami yang tidak habis dimakan. Sementara seperlima jumlah anak balita dengan kondisi gizi kurang (undrwight) baik kelompok sosio ekonomi tinggi dan rendah menunjukkan situasi dan kondisi yangsama yaitu mereka menderita penyakit infeksi ISPA, TBS dan bronkhitis; mereka senang bermain; dan mereka banyak jajan sehingga mempengaruhi nafsu makan mereka. Anak balita dari keluarga sosek tinggi cenderung mengkonsumsi snack dengan kalori tinggi seperti hamburger ayam goreng kentang goren dsbnya. Sementara anak balita dari kelompok ekonomi rendah cenderung membeli makanan kecil dengan kalori rendah seperti kerupik jellu dan permen. Kedua hasil di atas menyebabkan terjadinya perbedaaan status gizi kelompok ibu dan anak balita. Ibu memiliki status gizi kurang dan gizi lebih (double burden), sementara anak balita mereka menunjukkanstatus gizi kurang dengan prevalensi masing masing sekitar 20%. A food habits study is reported from 60 respondents in the urban areas. A qualitative approach was undertaken to explore factors influencing food habits and to compare it within low and high socioeconomic status (SES) by using Focus Group Discussion (FGD) and indepth interview. One fifth of the overweight mothers (low and high SES) showed a similar condition as follow: they had low to moderate physical activity (they worked in a relatively small house and they spent 2-3 hours per day for watching television), they consumed snacks continuously for a whole day, and they ate left-over food of their children or husbands. One fifth of the underweight children 2-5 years old from both SES showed similar situation: they suffered from infectious disease (ARI, TBC, and bronchitis); they played a lot; and they lost appetite eating main meals after they consumed snacks. The high SES under-fives were more likely to buy snacks which were high in calorie such as hamburger, fried chicken, fried potatoes. While the low SES under-fives bought snacks which were considered as ?empty calorie? i.e. jelly, and candy. Both condition above caused the difference of nutritional status among mothers and their children. Mothers had double burden (underweight and overweight), while their children 2-5 years age suffered from under-nutrition (20%). |