Tulisan ini berusaha mengkaji pendekatan-pendekatan program pemberdayaan peternak rakyat di Indonesia selama ini ditinjau dari perspektif komunikasi pembangunan serta mengkaji peluang dan tatangan yang mungkin di hadapi dalam penerapanpendekatan yang disebut dengan istilah komunikasi pembangunan partisipatif dalam pemberdayaan peternak rakyat. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan peternak rakyat melalui pendekatan teknis dan terpadu yang pernah diterapkan, dari perspektif Komunikasi Pembangunan. masih dilakukan secara sentralistis dan merupakan proses yang bersifat top-down. Hal ini terlihat dalam penerapannya melalui pendekatan penyuluhan yang berakar pada model difusi-inovasi dan model program paket. Pendekatan ini cenderung lebih berorientasi pada produksi daripada pemberdayaan peternak, sehingga komunikasi hanya dipandang sebagai pendukung atau pelengkap dalam pelaksanaan program. Pendekatan ini juga mengakibatkan partisipasi peternak yang semu, keberlanjutannya kurang terjamin, kesenjangan yang semakin melebar, dan ketergantungan. Salah satu solusi alternatif dimasa depan adalah mengintegrasikan pendekatan komunikasi pembangunan yang lebih partisipasif dengan pendekatan agribuisnis berbasis komunitas dalam rangka pemberdayaan peternak rakyat di pedesaan. Meskipun demikian penerapan pendekatan ini dimungkinkan masih menghadapi beberapa kendala, antara lain belum populernya konsep, strategi dan pendekatan komunikasi pembangunan partisipasif dan dampak yang dihasilkannya baru dapat dirasakan dalam jangka waktu yang lebih lama. |