ABSTRACTTesis ini membahas kinerja keuangan Perum PERURI Jakarta yang menunjukkan bahwa selama periode analisis PERURI memiliki kinerja yang cukup baik. Pada tesis ini digunakan metode Free Cash Flow untuk menilai kinerja arus kas perusahaan atau disebut sebagai Free Cash Flow of The Firm yang menunjukkan tren penurunan pada dua tahun terakhir (2006 dan 2007), sehingga menjadi bernilai negatif atau lebih dikenal dengan istilah Negative Free Cash Flow of The Firm. Sementara Free Cash Flow of Equity perusahaan terus mengalami kenaikan. Merujuk pada proyeksi keuangan yang dilakukan dengan menggunakan CAGR (Compund Annual Growth Rate) sebagai dasar asumsi proyeksi laporan keuangan, ditemukan bahwa Free Cash Flow of The Firm perusahaan dari tahun 2009 ? 2019 menunjukkan Negative Free Cash Flow of The Firm yang semakin membengkak, sedangkan Free Cash Flow of Equity juga terus mengalami kenaikan. Hal ini memunculkan kemungkinan Potential Financial Distress pada Perum PERURI yang secara langsung maupun tidak langsung akan menyebabkan resiko kebangkrutan pada perusahaan. Sebagai BUMN, pemerintah tidak akan lepas tangan terhadap kesulitan yang dihadapi Perum PERURI. Namun bila hal ini dibiarkan, maka PERURI akan kalah bersaing dengan perusahaan sejenis bila suatu saat terjadi Pasar Bebas ASEAN atau AFTA (Asean Free Trade Area). Untuk mengantisipasi hal ini manajemen PERURI harus meningkatkan kinerja dan melakukan efisiensi, khususnya terhadap penggunaan beban usaha, dan mencari sumber pendanaan lainnya. ABSTRACTThis thesis analyses about Perum PERURI?s financial report that indicate during analysis period, PERURI has good enough performance. This thesis use Free Cash Flow method to assess performance of company cash flow or Free Cash Flow of The Firm. This method show trend degradation at last two year (2006 and 2007) that reach negative value or more known as negative free cash flow of the firm. Meanwhile company?s free cash flow of equity keeps on increase. Refer at financial projection that conducted by using CAGR (Compound Annual Growth Rate) as basic for assumption of financial statement projection, it founded that from 2009 ? 2019 free cash flow of the firm show negative value that growing higher, whereas free cash flow of equity keep on increase. This condition emerges potential financial distress at Perum PERURI that will cause potential bankruptcy risk at the company. As BUMN, government wills interference the difficulties that Perum PERURI faces. But with this condition, PERURI could not compete with other companies in the same industry if Asean Free Trade Area (AFTA) or ASEAN free market is happened. To anticipate this condition, PERURI must improve its performance and conduct efficiency, especially to the usage of effort burden and other fund sources searching. |