Program Inisiasi Menyusu Dini adalah merupakan program baru pemerintah, program ini dilakukan bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi, dimana pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan angka yang sangat tinggi. Menurut Data The World Health Report 2005, Angka Kematian Bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, atau bisa dikatakan 10 bayi meninggal setiap 1 jam setelah dilahirkan. Penerapan proses nisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% nyawa bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan dalam satu jam pertama kelahiran. Penerapan proses Inisiasi Menyusu Dini segera setelah bayi dilahirkan berguna juga dalam mensukseskan penerapan Program ASI Eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan dan kemudian dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun yang dilengkapi makanan tambahan.Penelitian ini secara umum dilakukan untuk mengetahui gambaran niat ibu-ibu hamil untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini segera setelah bayi dilahirkan. Selain itu juga dilakukan identifikasi terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam menguatkan niatnya untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan kehamilan trimester ketiga yang sedang mengikuti konseling serta sudah diberi kesempatan untuk menandatangani lembar informed consent berupa lembaran pernyataan persetujuan ibu hamil untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini. Penggunaan pendekatan kualitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai objek yang diteliti, penyajiannya dilakukan dalam bentuk narasi dengan berlandaskan pada teori acuan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta, khususnya di klinik kebidanannya pada awal bulan Mei hingga pertengahan Juni 2008.Secara umum dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa gambaran niatan ibu hamil sudah menunjukkan antusias yang cukup besar terha- dap penerapan proses inisiasi menyusu dini ini, dimana niatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sikap, norma subyektif dan kontrol pribadi dari ibu hamil itu sendiri. Niat untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini dipengaruhi oleh pembentukan sikap yang diwujudkan pada reaksi kesediaan ibu hamil untuk mau menerap kan proses inisiasi menyusu dini, dimana diketahui bahwa wujud reaksi kesediaan tersebut diperkuat oleh adanya pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini.Dari hasil penelitian diketahui juga bahwa ibu hamil memiliki motivasi kuat yang mendasari niatnya untuk mau menerapkan proses tersebut. Motivasi ini berpengaruh pada keyakinan normatif yang dimiliki ibu hamil, yang diperkuat kembali dengan adanya keterpaparan gambar tentang proses inisiasi menyusu dini. Kontrol pribadi berupa persepsi akan kemampuan yang dimiliki ibu hamil untuk dapat menerapkan proses inisiasi menyusu dini secara langsung mempengaruhi peningkatan niat ibu hamil dalam penerapan proses tersebut.Pada penelitian ini disarankan bahwa untuk dapat meningkatkan niat ibu hamil dalam penerapan proses inisiasi menyusu dini, hal penting yang harus dilakukan adalah meningkatkan proses sosialisasi ke masyarakat umum, terutama kepada ibu hamil tentang pentingnya pelaksanaan proses inisiasi menyusu dini, terutama manfaat dan keuntungan yang diberikan dari pelaksanaan proses tersebut. |