ABSTRAKSerangan Amerika Serikat terhadap Afghanistan memicu berbagai interpretasi mengenai motif negara adidaya tersebut dari beragam kalangan di dunia internasional. Pandangan yang berkembang secara umum terbagi menjadi dua, yakni pandangan yang berupaya menjelaskan murni dengan alasan ekonomi-politik, serta pandangan yang berupaya menjelaskan murni dengan alasan identitas/kultur/peradaban. Dalam skripsi ini diberikan suatu analisis alternatif dari perspektif geopolitik kulturalis, yang mencoba secara eklektik mengambil kedua unsur tersebut dalam proporsinya masing-masing tanpa saling menegasikan signifikansi satu sama lain untuk menjelaskan faktor-faktor yang akhirnya turut membentuk dan menghasilkan fenomena serangan tersebut.ABSTRACTThe US attack on Afghanistan has triggered various interpretations among the international community regarding the motive of the superpower country. In general, there are two mainstream prevailing perspectives, namely the one attempting to explain the phenomenon with pure economic-political motive, and the one that explains through a pure identity/cultural/civilizational approach. This thesis offers an alternative analysis taken from the so-called cultural-geopolitics perspective that tries in eclectic manner to take both elements in their respective proportion without negating each other?s significance in shaping the eventual phenomenon took place. |