Penulisan skripsi ini berangkat dari ciri khas yang dimiliki oleh naskah Serat Seh Jangkung yang merupakan naskah pesisiran dan keistimewaan berupa isi cerita yang secara tidak langsung ditulis untuk melegitimasi Sultan Agung dengan meminjam tokoh Seh Jangkung. Agar teks ini memiliki nilai pragmatik, maka dilakukan suntingan teks.Naskah yang disunting dalam penelitian ini hanya ada satu dan tidak ada naskah pembanding, yaitu naskah Serat Seh Jangkung dengan kode naskah NR 98. Suntingan teks dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip kerja filologi dengan menggunakan metode intuitif dan asas standar. Hasil penelitian yaitu menerbitkan suntingan teks yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prinsip kerja filologi sehingga memiliki nilai pragmatik. The reason why the researcher took the manuscript of Serat Seh Jangkung as her object is because Serat Seh Jangkung as an old manuscript written in Pesisiran region is very special as a Pesisiran text. It also unique because it contents a story which undirectly legitimated the reign of Sultan Agung through the character of Seh Jangkung, beside its Pesisiran signs. In order to add the pragmatic value to the text, the researcher made the text edition of the manuscript of Serat Seh Jangkung.The manuscript which was made its text edition consists of only one manusript with code number NR 98 and it has no other comparative manuscripts. The making of the text edition has done by considering the philological principals, using the intuitive method and standard transliteration method. The result of the research is to publish the text edition which could be responsible based on the philology working principals so that it has a pragmatic value. |