Negara-negara Amerika Latin adalah negara berkembang yang sekarang ini dipimpin oleh orang-orang yang memiliki garis pemikiran yang kontra terhadap pasar bebas dan anti terhadap dominasi Amerika Serikat. Hugo Chavez adalah seorang yang anti terhadap pasar bebas dan dominasi Amerika Serikat dan berhasil terpilih sebagai presiden Venezuela melalui pemilu yang demokratis. Venezuela adalah satah satu negara pengekspor minyak terbesar dunia. Minyak yang dieskpor oleh venezuela disesuaikan dengan harga di pasar dunia. Pada tahun 2007, presiden Venezuela, Hugo Chavez menyatakan dalam pertemuan negara-negara Amerika Latin bahwa Venezuela akan menjual minyaknya ke negara-negara Amerika Latin dengan harga 50% dibawah harga pasar internasional. ini adalah satu kebijakan luar negeri yang bercirikan anti neoliberal karena intervensi negara terhadap ekonomi sangat dalam yaitu dengan menentukan harga juai secara langsung (tidak menyerahkan pada mekanisme pasar internasional).Agenda neotiberal mendominasi aturan-aturan yaitu menekan negara-negara Amerika Latin untuk melakukan privatisasi, liberalisasi dan deregulasi. Privatisasi ini disebut dengan terminologi an "opening" to international capital, di Venezuela pada tahun 1998 perusahaan multinasional membeli perusahaan nasional telephone, perusahaan iistrik nasional dan termasuk perusahaan minyak Venezuela yaitu PDVSA. Perusahaan minyak Venezuela ini memproduksi minyak 3.3 barrellhari, dan mendapatkan keuntungan US$ 66 triliun per tahun. Perusahaan ini juga memiliki stasiun rninyak Amerika Serikat dan beberapa refinery di AS dan Eropa yang menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan kedua terbesar di Amerika Latin. Setelah terpilih sebagai presiden Venezuela, Hugo Chavez mempromosikan Bolivarian Alternative for the Americas atau ALBA kepada negara-negara Amerika Latin sebagai satu konsep integrasi yang ingin melawan hegemony neoliberal yang didorong oleh Amerika Serikat di Amerika Latin.Jika ALBA yang dipromosikan oleh Venezuela melalui presidennya untuk melawan hegemony neoliberal maka penting untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana peranan Hugo Chavez dalam kerangka perlawanan terhadap neoliberal di Amerika Latin, apa landasan pemikiran dibalik konsep ALBA? Asumsi yang digunakan dalam penutisan tesis ini adalah bahwa Hugo Chavez adalah seorang tokoh dari gerakan anti Neoliberaf yang memberikan pengaruh pada gerakan-gerakan perlawanan terhadap hegemoni neoliberal di Amerika Latin.Terpilihnya Hugo Chavez sebagai Presiden Venezuela berpengaruh pada terpilihnya tokoh-tokoh yang anti terhadap neoliberal sebagai Presiden di beberapa negara-negara Amerika Latin lainnya. Kebijakan neoliberal telah lama mendominasi di Amerika Latin melalui FTAA dan lembaga internasional lainnya seperti IMF dan World Bank. Hugo Chavez sebagai Presiden Venezuela ingin mendorong satu kerjasama regional yaitu ALBA yang diiandasi oleh pemikiran Marxis-Strukturalis.Metode penetitian yang akan digunakan adalah penelilian deskriptif-analisis. Yaitu dengan mencoba untuk menggambarkan bagaimana peranan Hugo Chavez di Amerika Latin dan memetakan landasan pemikiran di balik gagasan ALBA. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa jurnallbuku yang secara khusus membahas tentang Hugo Chavez dan upayanya menerapkan ALBA di Amerika Latin. Data sekunder berasal dari buku serta tuiisan artikel dari berbagai sumber dan dokumen-dokumen analisis tentang Venezuela dan Amerika Latin yang dapat diakses melalui internat.Hasil penelilian menunjukkan bahwa Hugo Chavez dalam kerangka perlawanan terhadap hegemoni neoliberal memberikan peran yang sangat besar. Hal ini terutama karena keberhasilan program-program dari kebijakannya yang dijalankan diluar dari kerangka kebijakan neoliberal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Hugo Chavez sebagal motor pendorong penerapan ALBA lebih dekat dengan pemikiran Marxisme. Beberapa asumsi dasar oleh Marxisme, terutama penolakannya terhadap kapitalisme global, memiliki kesamaan dengan pikiran-pikiran Hugo Chavez. Chavez berulang kali mengatakan bahwa dirinya adalah representasi dari upaya untuk mewujudkan Jalan Sosialisme Baru Abad 21 di Amerika Latin. Meskipun demikian terdapat juga beberapa perbedaan pada beberapa titik dimana Hugo Chavez menjadi lebih reformis (strukturalis) dibandingkan menerima deterrnenisme revolusioner Marxis. Oleh sebab itu, pada gagasan ALBA perspektif Marxis-Strukturalis berkombinasi baik dalam asumsi dasar maupun pada rekomendasi kebijakannya. Countries in Latin America are majority lead by leaders with anti market-mechanism and Unite States domination in the region. Hugo Chavez elected as Venezuela President, through a democratic election, is one of the leaders. As one of the biggest oil exporter, Venezuela under Chavez decided to export its oil to countries in Latin America with price 50% below the oil price in global market. This is an economic policy with state intervention rather than policy based on market mechanism or so called Neoliberalism.Neoliberal agendas have long dominated the political-economy policy of Latin Americas countries. This domination powered mainly by the existence of international and regional organization that promotes privatization, liberalization and deregulation. This privatization known as an opening to international capital, for example in Venezuela in 1998, Multinational Corporation bought the national enterprise on telephone, electricity and even national oil industry (PDVSA). This oil industry produces 3.3 barrel/day and its profit is USS 66 billion every year. Soon after elected as President, Hugo Chavez promoted a concept of regional integration named Bolivarian Alternative for the Americas or ALBA.According to Chavez the purpose of this regional integration is to eliminate the domination of Neoliberal that supported by United States in the region, Based on above description, it is important to study about how is the role of Hugo Chavez in movement against Neoliberal in Latin America and what is the perspective behind the concept of ALBA? Assumption on this thesis is Hugo Chavez has given significant influences in the anti-Neoliberal movements.A presidential election that elect Chavez as President through a democratic election in Venezuela has influences the people of other Latin America countries to vote for president who has the same vision with Hugo Chavez. The Neoliberal policies have long dominated Latin America through FTAA or Free Trade Area of the Americas and other international organization such as IMF and World Bank. The concept of ALBA is based on Marxist-Structuralism perspective.Research method on this thesis is descriptive-analysis which trying to describe the role of Hugo Chavez in Latin America and to identify the perspective behind the concept of ALBA that promoted by Hugo Chavez. Data's used on this thesis is primary and secondary data. Primary data's are taken from books/journals which specifically focus on the role of Hugo Chavez in Latin America and his effort of implementing ALBA the region. Secondary data's are taken from books, articles from sources that provide analysis on Venezuela and Latin America that can be accessed from internet.This research found that Hugo Chavez has given an important role in influencing anti-Neoliberal movements in Latin America. This influenced mostly because the success of Chavez political-economy policies in Venezuela that based on socialist perspective other than Neoliberal perspective. Accordingly, ALBA that promoted by Hugo Chavez is based on Marxist-Structuralist perspective, Some basic assumptions of Marxism, especially anti global capitalism, are the same with ALBA assumptions. Even though there are similarities, there are differences with Marxism and Chavez is more likely the same with Structuralist (reformist). The thesis can be concluded that perspective behind ALBA is the combination of Marxist and Structuralist both in their basic assumptions and their policy recommendation. |