:: UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Analisis tingkat risiko penyakit jantung koroner pada karyawan PT ITP Citeurep - Bogor tahun 2007

Nia Kurniati; Robiana Modjo, supervisor (Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) penyebab kematian terbanyak di Indonesia yaitu PJK yang semakin meningkat dari urutan ke-11 (1972), menjadi urutan ke-3 (1986) dan menjadi penyebab kematian utama pada tahun 1992, 1995 dan 2001. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab kematian utama pada 58,3% pekerja di perusahaan minyak di Jawa Tengah tahun 2005 dan 40% pekerja di sebuah pabrik semen di Jawa Barat tahun 2006 & 2007 Kurniawidjaja, 2007).
Kasus kematian karena PJK (serangan jantung) juga terjadi di PT ITP Citeurep- Bogor. Pada tahun 1984-2005 sebanyak 28% kasus kematian karena PJK (serangan jantung) terjadi pada karyawan yang masih aktif di PT ITP. Sedangkan pada tahun 2007, kasus karyawan aktif yang meninggal oleh karena PJK di PT ITP yaitu sebanyak 4 kasus dari 10 kasus (40%). Pada tahun 2005-2007 tercatat 62 kasus PJK pada karyawan PT ITP. Dan 39 kasus diantaranya sudah mengalami tindakan pemasangan balon/ring dan operasi by pass jantung. Dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan
setiap tahun oleh PT ITP, pada tahun 2006 dan 2007 didapatkan adanya peningkatan faktor risiko PJK seperti kolesterol total, Body Mass Index, dan glukosa terganggu pada karyawan. Karyawan dengan kolesterol total tinggi (>200mg/dL) dari 46,9% meningkat
menjadi 64,1%. Karyawan dengan BMI ¡Ý25 kg/m2 dari 13,8% meningkat menjadi 42,3%. Karyawan dengan glukosa tergangu pada tahun 2006 dari 11,4% meningkat menjadi 13,8%. Data lain mengenai faktor risiko PJK pada karyawan PT ITP tahun 2007 yaitu sebanyak 7,3% karyawan memiliki hipertensi (tekanan darah ¡Ý140/90 mmHg) dan 43,2% karyawan merokok (Health Dept, PT ITP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko PJK berdasarkan faktor risiko kumulatif (Framingham), gambaran faktor risiko PJK berdasarkan usia, kolesterol total, LDL, HDL, tekanan darah sistolik dan diastolik, diabetes melitus, merokok, IMT, dan hubungan antara usia, kolesterol total, LDL, HDL, tekanan sistolik dan diastolik, diabetes melitus, merokok, IMT, jabatan dengan tingkat risiko PJK serta besar peluang untuk memiliki risiko tinggi PJK. Desain studi potong lintang digunakan dalam penelitian 232 karyawan PT ITP tahun 2007. Berdasarkan kalkulasi skor risiko PJK Framingham, didapatkan prediksi bahwa dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, 8,2% karyawan PT ITP memiliki peluang yang besar untuk sakit jantung koroner. Dan 57,7% karyawan PT ITP memiliki peluang yang cukup besar untuk sakit jantung koroner. Diketahui pula 34,1% karyawan PT ITP memiliki peluang yang kecil untuk sakit jantung koroner. Proporsi risiko tinggi PJK lebih banyak pada karyawan yang berusia ¡Ý 50 tahun, pada karyawan dengan kolesterol total ¡Ý 200 mg/dL, pada karyawan dengan kadar LDL ¡Ý130 mg/dL, pada karyawan dengan kadar HDL <40mg/dL, pada karyawan dengan
tekanan darah ¡Ý120/80 mmHg, pada karyawan yang diabetes, pada karyawan yang merokok, pada karyawan dengan IMT ¡Ý25kg/m2, dan pada karyawan yang jabatannya rendah. Ada hubungan antara usia, kolesterol total, LDL, tekanan sistolik dan diastolik, diabetes melitus, dan merokok dengan tingkat risiko PJK pada karyawan PT ITP Tahun
2007. Tidak ada hubungan antara HDL, IMT, dan jabatan dengan tingkat risiko PJK pada karyawan PT ITP Tahun 2007. Karyawan dengan kolesterol total ¡Ý200 mg/dL mempunyai peluang 2,07 kali
untuk berisiko tinggi PJK. Karyawan dengan kadar LDL ¡Ý130 mg/dL mempunyai peluang 2,53 kali untuk berisiko tinggi PJK. Karyawan dengan tekanan darah ¡Ý120/80mmHg mempunyai peluang 2,21 kali untuk berisiko tinggi PJK. Karyawan yang diabetes mempunyai peluang 6,41 kali untuk berisiko tinggi PJK. Karyawan yang
merokok mempunyai peluang 7 kali untuk berisiko tinggi PJK.
Saran yang dianjurkan sebagai upaya pengendalian risiko PJK yaitu Program olahraga yang sudah ada dan sudah dilaksanakan secara teratur, hendaknya juga terukur. Perlunya mewajibkan seluruh karyawan untuk mengikuti kegiatan olahraga dan penyuluhan umum mengenai gerakan hidup sehat sebagai usaha untuk meningkatkan
kesadaran karyawan dalam mengendalikan kadar kolesterol, kadar gula darah, dan tekanan darah yang merupakan faktor risiko PJK. Perlunya pencantuman laporan aktifitas fisik karyawan pada MCU. Perlunya upaya yang dapat mendorong pekerja untuk stop merokok karena peluang karyawan yang merokok untuk sakit jantung koroner lebih besar dari pada karyawan yang tidak merokok. Upaya tersebut dapat berupa pemberian penghargaan (reward) pada pekerja yang berhenti merokok. Perlunya mewajibkan karyawan yang menderita hipertensi atau diabetes untuk mengikuti penyuluhan hipertensi atau diabetes. Hendaknya pemeriksaan kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan kadar gula puasa sudah dilakukan pada karyawan yang berusia ¡Ý30 tahun.

 Metadata

No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ix, 115 lembar : il.; 29 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-21-260128509 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 124030