Anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat rawan dengan masalah kesehatan karena lebih banyak berinteraksi dengan sesama anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan catatan lapangan. Partisipan adalah anak jalanan laki-laki yang beraktifitas di kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang sudah mengalami masa puber. Data diolah dalam bentuk verbatim, selanjutnya dianalisa dengan menerapkan teknik Collaizi. Penelitian ini mengidentifikasi 8 tema pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber, yaitu : respon menjalani masa puber adalah perubahan emosional, fisik, dan psikososial; hambatan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga dan masyarakat seperti ; kurang perhatian, ditertawakan, dan diajak berbuat salah; dukungan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga, masyarakat, dan media, seperti : memberi harapan, nasehat, pembelaan, dan pengetahuan; makna dalam menjalani masa puber yaitu kematangan perkembangan, sikap, dan mampu menasehati orang lain; harapan dalam menjalani masa puber yaitu keinginan mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk perhatian, pengertian, nasehat, dan pengetahuan serta keinginan merubah sikap positif dan keinginan mencoba perilaku negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat bervariasi dan unik sehingga memerlukan dukungan semua pihak agar anak jalanan laki-laki mencapai perkembangan yang sehat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar program promosi kesehatan reproduksi pada anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber di Indonesia dengan mengintegrasikan model intervensi keperawatan dan melibatkan instansi terkait. The street boys in puberty have high risk in their health due to their interaction among street children. This study was aimed to provide deep understanding and meaning of street boys’s experience in puberty. This study to do with descriptive phenomenology design with in-depth interview and field notes for data collecting. The participants were street boys who have experience in puberty where activities in Pancoranmas sub-district, Depok, West Java. Data have collected then transcribed and analyzed with Collaizi’s analysis method. This study identified 8 themes : the street boys’s experience of respon in puberty associated with change of emotional, physic, physicosocial; the street boys’s experience of obstacle in puberty from family and society associated with less attention, laughed, and invited to do wrong; the street boys’s experience of support in puberty from family, society, and mass media associated with support to expectant, protection, and kwoledge; the street boys’s experience of meaning in puberty associated with growth, attitude, and can to advice the other one; the street boys’s experience of expectant in puberty were supported from family and society associated with expectant of attention, understanding, advice, knowledge, and change behavour to positive and to do negative. The result of study showed that street boys’s experience in puberty very variously and uniqe and need support from community and related sectors adequate knowledge. The results of study were expected to provide description of support intervention model for community with integrating community empowerment, community participation and partnership which education health reproduction for street boys and appllied in Indonesia. Key word: The street boys, puberty, education health reproduction Universitas Indonesia |