Pemberdayaan jaringan LAARD untuk mendukung manajemen pengetahuan di badan penelitian dan pengembangan Pertanian
Nandi Hendriana;
Budi Yuwono, supervisor
(Universitas Indonesia, 2004)
|
Di era perekonomian jasa, pengetahuan dan informasi menjadi elemen kunci untuk mencapai kesejahteraan. Dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan yang ada diperlukan informasi dan pengetahuan. Untuk itu, informasi dan pengetahuan perlu dikelola serta dioptimalkan untuk memperoleh manfaat dari pengolahan informasi tersebut. Dengan kata lain, diperlukan manajemen pengetahuan (knowledge management) yang baik agar dapat memberikan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada saat yang tepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat pula. Sejalan dengan program pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance), saat ini Badan Litbang telah menerapkan e-government - sebagai model e-bisnis - untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik internal maupun eksternal organisasi dengan dibangunnya jaringan IAARD (IAARDNet). Namun demikian, informasi dan pengetahuan yang ada di Badan Litbang saat ini belum terkelola dengan baik, sehingga pengambilan keputusan dan kebijakan menjadi terhambat dengan kurangnya informasi yang tepat pada waktu yang tepat. Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan memanfaatkan jaringan yang ada untuk mendukung pengelolaan informasi dan pengetahuan di Badan Litbang. Untuk mengimplementasikan manajemen pengetahuan yang didukung oleh teknologi informasi dalam rangka memberikan layanan komunikasi dan diseminasi, layanan administrasi organisasi, serta kolaborasi diperlukan suatu rancangan arsitektur e-government yang sesuai. Kebutuhan bisnis seperti di atas, dapat dituangkan dalam bentuk model bisnis berupa enterprise knowledge portal, yang merupakan gabungan antara portal intranet dan portal ekstranet. Fitur-fitur yang dimuat dalam portal ini antara lain pendaftaran dan pengelolaan RPTP; berita litbang; monitoring dan evaluasi; pelaporan; penelusuran dan download; research highlight; e-mail, milis dan forum diskusi; serta workflow management. Adapun pola bisnis yang sesuai adalah pola composite yang merupakan gabungan pola self-service, information aggregation, dan kolaborasi. In the era of service economy, knowledge and information become the key elements to establish welfare. Information and knowledge are needed to accomplish all kinds of tasks. Therefore, information and knowledge must be managed and optimized to obtain the benefits of information processing. In other words, good knowledge management is needed to be able to provide the appropriate information so that decision making can be done appropriately as well. In accordance to the government program to conduct good governance, currently the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) has applied e-government - as an e-business model - to improve public services, both internal and external of the organization by building the IAARD network (IAARDNet). However, the information and knowledge contained within the IAARD has not been well managed yet. Thus, decision and policy making is hindered by lack of the right information at the right time. Therefore, an integrated system is needed to support information and knowledge management at IAARD by utilizing the existing network. To implement knowledge management supported by information technology in order to provide communication and dissemination services, organization administration services, and collaboration, an appropriate e-government architecture design is needed. Such business needs can be manifested in the form of business model that is an enterprise knowledge portal, which is the combination of intranet portal and extranet portal. Features contained within this portal are, among others, registration and management of RPTPs; research and development news; monitoring and evaluation; reporting; tracking and download; research highlight; e-mail, mailist and discussion forum; and workflow management. Meanwhile, the suitable business pattern is the composite pattern that is the combination of self-service, information aggregation, and collaboration patterns. Several things to pay attention to in implementing this portal includes strong support from the IAARD leaders; strategic planning, code of conducts and comprehensive technical directives of information technology; the presence of Information System/Information Technology division and strong and professional human resource; socialization to both internal and external users; and data security issues and further development. |
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Abstrak.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Literatur.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Pendahuluan.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Lampiran.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-HA.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Metodologi.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Bibliografi.pdf :: Unduh
PA-82-Pemberdayaan jaringan-Kesimpulan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T38563 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Universitas Indonesia, 2004 |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | viii, 82 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T38563 | 15-21-835369393 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 125201 |