:: UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Ruang publik kota yang berhasil = successful urban public spaces

Deazaskia Prihutami; Dita Trisnawan, supervisor ([Publisher not identified] , 2008)

 Abstrak

Seiring dengan perkembangan kota dan manusia yang hidup di dalamnya, ruang publik selain menjadi gaya hidup juga menjadi suatu kebutuhan. Manusia secara alami membutuhkan ruang publik sebagai ruang berkegiatan yang memenuhi berbagai macam kualitas yang diinginkan oleh mereka, ruang berkegiatan yang dapat memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan banyak orang, ruang yang memberikan pengalaman berbeda dari biasanya, atau sekedar untuk menghirup udara segar, istirahat sejenak dari kesibukan pekerjaan.
Apapun bentuk ruang publiknya, sebuah ruang publik harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dianggap berhasil dan sukses dalam mendukung keberlangsungan hidup masyarakatnya. Ruang publik baik terbuka maupun tertutup harus dapat memfasilitasi warganya untuk beraktivitas, beraspirasi, hingga memberikan rasa kepemilikan terhadap ruang publik tersebut sebagai identitas suatu kota tempat ruang publik itu berada.
Alun-alun, sebuah bentuk ruang publik yang sudah ada sejak zaman kerajaan Jawa, merupakan wujud nyata penghargaan masyarakat terhadap ruang public terbuka. Namun, alun-alun maupun ruang publik terbuka lainnya saat ini dinilai kurang menarik untuk dikunjungi jika dibandingkan dengan ruang publik tertutup yang lebih modern. Apakah hal tersebut disebabkan oleh kecenderungan masyarakat yang semakin ingin mengikuti kemajuan zaman dan perkembangan tren yang ada? Atau memang ruang publik terbuka seperti alun-alun tidak dapat menawarkan sesuatu yang diminati oleh warganya?

Together with the development of the city and humankind that live inside, the public space apart from becoming the lifestyle also to a requirement. Humankind naturally need the public space as space to do activities that filled various qualities that were wanted by them, space that could enable them to interact with many people, space that gives the different experience from normal, or only to take a walk in the fresh air, rested for a moment from the activity of the work.
Anything the form of the public space, a public space must fill certain conditions so that it was considered successful also success in supporting persistence to live of its community. The public space, whether it is an open space or an enclosed one, must be able to facilitate its resident to do their activities, to aspire, also giving the feeling of ownership so that the public space becomes the identity of a city.
The town square, a form of the public available since the Javanese royal time, was the real shape of the appreciation of the community to an open public space. However, the town square and other open public spaces at this time are thought uninteresting to be visited if compared with the enclosed public spaces that are more modern. Is this matter caused by the community that increasingly wants to follow the progress of the time and the development trends that available nowadays? Or indeed the open public space as the town square could not offer something that has an interest taken in it by its resident?

 File Digital: 1

Shelf

 Metadata

No. Panggil : S48436
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 52 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S48436 14-17-889204165 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 125219