Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perkawinan poligami dari sudut pandang suami serta para istri dan makna pengalaman tersebut bagi mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologis untuk menggali informasi secara menyeluruh dan mendalam. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk mengtahui latar belakang kehidupan partisipan, alasan pernikahan, gambaran pengalaman perkawinan dan makna pengalaman yang dialami partisipan.Hasil penelitian ini menemukan bahwa pad a perkawinan Poligami lebih banyak muncul perasaan-perasaan negatif. Hal tidak hanya muncul pada istri pertama ataupun istri kedua, tetapi juga pada suami. Ketiga partisipan memaknai yang mereka alami sebagai Takdir Tuhan yang telah dituliskan. Untuk partisipan suami, pengalaman yang dialaminya juga dimaknai sebagai sebuah pengalaman yang berharga.This research is intended to find out the experience of polygamous marriage from the point of view of the husband and the wives and the meaning of such experience for them. This is a qualitative research which uses phenomenological method in searching for the comprehensive and profound information. The techniques in acquiring data used in this research are interview and observation. Such techniques are used to know the life background of the participants, the reasons of the participants? marriage, the experience and the meaning of the participants? marriage.The result of this research has found that in a polygamous marriage there are many negative feelings occur. Such feelings not only transpire in wives but also take place in husband. All of three participants elucidate their experience as a written faith of God. Furthermore, the husband explicates his experience as something precious. |