Saat ini, dalam bidang Keuangan dan Perbankan di Indonesia, media Internet dan telepon seluler merupakan salah satu perkembangan teknologi terbesar yang memungkinkan Bank untuk memberikan layanan yang lebih baik pada para nasabahnya. Perkembangan ini menjadikan E-Banking sebagai salah satu layanan perbankan yang mulai banyak digunakan. Trend dalam pengadaan E-Banking untuk saat ini adalah menggunakan Outsourcing, untuk aktivitas yang bukan merupakan core business, melalui jasa perusahaan system integrator yang menyediakan solusi E-Banking yang lengkap dan efisien. Bank Syariah Mandiri, sebagai salah satu bank swasta nasional di Indonesia telah pula membangun infrastruktur E-Banking untuk memberikan nilai lebih bagi nasabahnya. Akan tetapi, Bank Syariah Mandiri lebih memilih untuk melakukan in-house development dibandingkan dengan outsourcing dalam membangun infrastruktur E-Bankingnya. Kedua alternatif, baik outsourcing dan in-house development, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal keamanan, jenis dan macam fitur yang ditawarkan, biaya, dan efisiensi operasional. Tesis ini akan mencoba untuk melakukan evaluasi terhadap infrastruktur E-Banking yang telah dikembangkan secara in-house oleh Bank Syariah Mandiri. Ruang lingkup tesis ini dibatasi pada analisa atas infrastruktur E-Banking, yaitu Internet Banking yang digunakan dan dikembangkan sendiri oleh Bank Syariah Mandiri. Proses bisnis maupun infrastruktur core-banking diluar dari E-Banking tidak dibahas. Variabel evaluasi yang digunakan untuk analisis dibatasi pada tingkat kesiapan menghadapi lonjakan jumlah transaksi melalui Customer Behavior Model Graph (CBMG), quality of service dalam pengiriman data transaksi dengan performance analysis, bottleneck analysis, dan tingkat skalabilitas arsitekturnya menggunakan scalability analysis. Kata Kunci : E-Banking, Internet-Banking, Mobile Banking, Scalability Analysis, Customer Behavior Model Graph, Performance Analysis, Bottlenecks Analysis |