ABSTRAK Dukungan sosial keluarga dan intimasi merupakan dukungan psikologis bagi pasien dalam bentukbantuan nyata atau tindakan nyata, pemberian informasi, nasehat verbal dan non verbal yangdiperoleh dengan kehadiran orang terdekat. Dukungan sosial keluarga dan intimasi dapatdiberikan oleh pasangan, keluarga, dan teman dekat pasien. Pasien merasa diperhatikan, dicintai,dihargai, sehingga meningkatkan kestabilan emosi yang akan mempermudah pasien menyesuaikandiri terhadap situasi stres yang mempengaruhi persepsi nyeri pasien. Tujuan penelitian untukmengidentifikasi pengaruh dukungan keluarga dan intimasi terhadap persepsi tingkat nyeri padapasien miokard infark di ruang rawat ICCU RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental. Sampel penelitian berjumlah26 orang, terdiri dari 12 responden sebagai kelompok intervensi dan 14 responden sebagaikelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Pengujian perbedaanpenurunan rata-rata skor nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah uji t-test.Hasil penelitian umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sosial ekonomi adalah setara. Penurunan rataratanyeri setelah mendapat dukungan sosial keluarga dan intimasi pada kelompok intervensi tidakada perbedaan dengan kelompok kontrol (p value=0,284). Hasil penelitian didapatkan bahwakombinasi terapi standar dengan dukungan sosial dan intimasi sama efektif dengan kelompokkontrol untuk menurunkan persepsi tingkat nyeri pasien miokard infark. Implikasi penelitian inidapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasien miokard infark.serta mendorong kemandirianperawat sehingga tidak berfokus pada tindakan farmakologis. ABSTRACT Social support of family and intimacy are psychologist to patient could be given by spouse, family and friend. Patient get caring, love, prestige, that could be increased emotion stability, so helped to adaptated with stress that affect the pain. The objective this study was to identify family sosial support and intimacy to pain perception on patient with acute myocard infarc in ICCU room at RSUD Dr. M. Yunus in Bengkulu. Research design was quantitatif with quasy experiment method. The sample were 26 respondent, 12 respondent were intervention group and the remaining were as control group. The concecutive sampling was used to sampling methods. Ttest was used to examine the mean of pain score between intervention and control group. The decrease of pain score after get social support and intimacy in intervention group not different with control group ( p value = 0,284). The result show the combination of standart therapy with social support and intimacy as effective ascontrol group to decrease pain perception on patient with myocard infarc. The implication was directy used to reduce pain perception on patient withmyocard infarc, also to encourage nurse ability, in order doesnot farmacologist therapy oriented. |