Tulisan ini diawali dari rasa ketertarikan terhadap budaya Melayu karena pada masa lalu pernah menjadi kekuatan penting di nusantara. Ketertarikan tersebut lantas berkembang menjadi keingintahuan tentang segala hal yang berhubungan dengan kebudayaannya. Salah satu hasil yang diperoleh adalah pengetahuan awal bahwa pernah ada suatu masa yang dinamakan fase klasik dimana budaya Melayu Islam bersinggungan dengan budaya Cina di pesisir Timur Sumatera. Hal ini kemungkinan berdampak pada percampuran budaya sebagai upaya penyesuaian diri diantara keduanya.Salah satu bagian budaya adalah karya arsitektur hunian. Hunian atau rumah bukan hanya sebuah struktur fisik melainkan sesuatu yang berhubungan erat dengan lingkungan, golongan sosial, dan identitas budaya tertentu. Berbekal pengamatan area pemukiman di Bagan Siapi-api dan Pulau Halang, diperoleh bahwa persinggungan budaya Melayu dan Cina menghasilkan percampuran pada elemen arsitektur hunian di tempat itu seperti yang terlihat pada tata ruang dan dekorasidekorasi rumah.Hasil kajian yang berdasarkan pada pengamatan lapangan, wawancara, dan studi literatur ini semoga dapat memberikan gambaran mengenai fakta-fakta adanya percampuran budaya yang dimaksud. Namun demikian, telaah ini dirasa belum menggali secara lengkap fakta lainnya sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. This writing is started from the interesting to the Malay culture because on the past had ever become the important power at archipelago. The interest has become curiosity about many things which is connected to its culture. One of the results which has been gotten from the early knowledge that there is a moment which is named classic period where the Islamic Malay culture has connected with Chinese culture at the Eastern Sumatera Island. This condition probably influence to the culture mixing as the result of adjusting between the two cultures.One of the parts of the culture is architectural housing product. Housing is not only a physical structure in spite of something which has connection with environment, social group, and cultural identity. By having observation of the housing area at Bagan Siapi-api and Halang Island is gotten contact between Malay and Chinese culture. Then, it?s producing the acculturation of architectural elements from both Malay and Chinese housing as is it shown at the space organization and decorations.The result with based on the observation, interview, and literatures study hope can give a brief acculturation facts mentioned above. So far, this analyzing has not given the other complete facts, so it is needed further study. |