Penelitian ini adalah mengenai penggunaan ?tekureru dan ?temorau dalam konteks uchi/soto. Fokus masalah pada penelitian adalah mengenai hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi pada kalimat yang menggunakan ?temorau dan ?tekureru dalam konteks uchi/soto pada serial drama Hotelier. Ada perbedaan di antara Wetzel (1994) dan Sadanobu (2001) mengenai hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi pada kalimat yang menggunakan ?temorau. Selain itu, para peneliti seperti Wetzel (1994), Sadanobu (2001), Makino (2002) tidak menjelaskan hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi dalam ?tekureru. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan teoretis ?Apakah hubungan pembicara dengan pihak pemberi dalam kalimat yang menggunakan kata kerja ?tekureru dan ?temorau pada konteks uchi soto?. Selain itu penelitian ini juga bertujuan melihat pengaruh hubungan antara pembicara dengan kawan bicara pada kalimat dimana pihak pemberi adalah orang ketiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada tahapan analisis, penulis mengelompokkan data dengan pola-pola situasi yang sejenis ke dalam kategori umum dan kategori khusus. Pembuatan kaegori ini berdasarkan Metode Padan yang dikemukakan Sudaryanto (1993). Kesimpulan penelitian yang didapat dari data adalah, bila hubungan antara pembicra dengan pihak pemberi adalah soto, maka pembicara cenderung mengunakan ?temorau untuk situasi dimana pihak pemberi/penerima bukan orang ketiga. Sedangkan bila hubungannya adalah uchi, maka pembicara cenderung menggunakan ?tekureru, terutama untuk situasi dimana kawan bicara bukan soto |