:: UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Etika bisnis konfusian dan kesuksesan pengelolaan perusahaan etnis Cina di Indonesia : studi kasus perusahaan Kecap Bango

Pakpahan, Sorta Riana; Iwan Fridolin, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara etika bisnis Konfusian dengan kesuksesan pengelolaan perusahaan etnis Cina di Indonesia. Dalam hal ini, hubungan antara kesuksesan pengelolaan perusahaan kecap Bango sebelum kecap Bango diakusisi oleh Unilever Indonesia dengan etika bisnis Konfusian yang bersumber dari Lunyu. Etika Konfusian terdiri atas empat prinsip, yaitu yi 義 (perikeadilan), ren 仁 (perikemanusiaan), li 禮 (ritual atau tatakrama), serta zhi 知 (kebijaksanaan). Kecap Bango berdiri pada tahun 1928 di Tangerang. Kecap Bango semula merupakan industri rumah tangga yang hanya dikenal di Jakarta dan Jawa Barat. Pemiliknya memang bercita-cita mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara. Hal tersebut berhasil diwujudkan lewat ekspor ke berbagai Negara dengan omzet Rp. 1 miliar per bulan, pada saat kepemimpinan Eppy Kartadinata. Eppy Kartadinata merupakan pemimpin generasi ketiga kecap Bango. Prinsip manajemen pancasila dan prinsip konsumen adalah raja merupakan dua prinsip etika bisnis yang digunakan oleh perusahaan kecap Bango. Prinsip manajemen pancasila diterapkan kepada para karyawan kecap Bango. Artinya, setiap karyawan harus bekerja dengan baik sesuai dengan peran dan peranannya masing-masing dalam perusahaan. Dalam prinsip ini terkandung makna untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Prinsip konsumen adalah raja mengandung makna bahwa konsumen adalah segalanya bagi perusahaan kecap Bango. Kecap Bango akan memberikan yang terbaik bagi para konsumennya, baik dari segi kualitas produk maupun tingkat harga. Penulis menemukan bahwa kedua prinsip tersebut sebenarnya mengandung makna dari prinsip-prinsip etika Konfusian. Dalam prinsip manajemen pancasila terkandung prinsip zhengming 正名 (meluruskan nama-nama) dan wulun 五倫(lima hubungan). Prinsip zhengming dan wulun merupakan perwujudan dari prinsip li 禮 (ritual atau tatakrama). Dalam prinsip konsumen adalah raja terkandung prinsip yi 義 (perikeadilan). Selain itu, penulis menemukan bahwa Eppy Kartadinata juga telah menjalankan prinsip ren 仁 (perikemanusiaan). Dengan demikian, etika bisnis Konfusian sebenarnya telah dijalankan dalam perusahaan kecap Bango dan berperan besar dalam perkembangan bisnis perusahaan kecap Bango

 Metadata

No. Panggil : S13004
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ii, 70 lembar ; 27 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S13004 14-19-129644944 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 126015