Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa likuiditas perusahaan manufaktur Indonesia periode tahun 2003-2006 (jumlah sampel 132 perusahaan) menggunakan konsep cash conversion cycle (CCC) dan melihat korelasi CCC dengan ukuran dan nilai perusahaan, serta return saham. Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara CCC atau komponennya dan current ratio (CR) - quick ratio (QR). Penelitian juga menunjukkan perusahaan besar (berdasarkan rata-rata jumlah harta ataupun penjualan) memiliki perputaran kas yang lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil atau menengah. Korelasi CCC dengan ROA tidak signifikan dan korelasi signifikan antara CCCROE dan ROA-ROE. Kelompok perusahaan dengan nilai yang lebih tinggi (Tobin?s q > 1) memiliki perputaran kas lebih rendah namun tidak memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan bernilai rendah (Tobin?s q ≤ 1). Bila dikaitkan dengan return saham, perubahan CCC dan CR memiliki korelasi positif tetapi tidak signifikan antara perubahan QR, RCP, ICP, dan PDP terhadap return saham. Multiple regression dengan komponen CCC menghasilkan model regresi yang lebih baik dalam menjelaskan keterkaitan antara variabel tersebut. Korelasi linear positif antara CCC dan CR-QR menunjukkan tingginya rasio likuiditas dapat menyebabkan masalah likuiditas di masa mendatang. CR dan QR menunjukkan besarnya investasi perusahaan pada cash dan non-cash, sehingga pada akhirnya membutuhkan perputara CCC yang lebih lama. |