ABSTRAK Diabetes millitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang berlangsungkronis, penyakit ini mempunyai beberapa komplikasi jangka panjang. Salah satukomplikasinya adalah luka diabetes yang pada tahap lanjut dapat dilakukan amputasi.Perawatan luka merupakan intervensi keperawatan yang dapat menghindarkan pasiendari amputasi. Prinsip perawatan luka yang baik adalah memberikan lingkungan yanglembab dan hangat untuk dapat meningkatkan proses perkembangan luka. Selain ituperawatan luka juga harus efektif dalam pembiayaan, efektif dalam pembiayaan tidakharus selalu murah tapi dilihat dari banyaknya manfaat yang didapat pasien.. Penelitainini merupakan penelitian kuasieksperimen pretest-postest with control group design.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan dipilih secara acak.Instrument pengkajian luka yang digunakan adalah instrument pengkjian luka Bates-Jansen dan lembar pencatatan biaya material perawatan luka. Perbedaan prosesperkembangan luka dan efektifitas pembiayaan antara balutan modern dibandingkanbaluatan konvensional diuji dengan uji t independen dengan tingkat kepercayaan 95 %.Hasil uji t independen menunjukkan ada perbedaan proses perkembangan luka antarakelompok perlakuan dan kontrol (p=0,031) dan terdapat perbedaan efektifitaspembiayaan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0,002). Dengan demikianinstitusi pelayanan perlu mengembangkan metode perawatan luka diabetes menggunakanbalutan modern. ABSTRACT Diabetes mellitus is a chronic carbohydrate metabolism disturbance which has many long term complications. One of its complications is diabetic wound which has risk for amputation. Wound care is nursing intervention that prevents patient form being amputated. A good principle of wound care is giving a moist and warm environment in order to improve wound healing process. Wound care should be cost effective which does not mean to be cheap but can give benefits for patient. This research used quasi-experiment with pretest and post test with control group design. Sample was chosen randomly with purposive sampling. Instrument for wound assessment are Bates-Jansen wound assessment and the documentation of wound care material cost. The difference of wound healing process and cost effectivity between modern and conventional dressing was tested with independent t test with 95% confidence interval. The result of independent t test showed a difference in healing process between treated and controlled groups (p=0,031), and a difference in cost effectivity between treated and controlled groups (p=0,002). It is concluded that health services need to improve diabetic wound care method with modern dressing. |