Thesis ini membahas bagaimanakah kebijakan Presiden Megawati selama 4 tahun ( 2001 0 2004 ), khususnya dalam upayanya yang ?tetap konsisten? terhadap reformasi militer/ TNI yang mendukung kehidupan demokrasi politik "yang lengkap" dan, bagaimana pula kebijakan pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri dalam menanggapi reaksi AS umumnya terhadap perkembangan domestic 2001-04 tersebut. Penelitian ini berada di antara 2 model praetorian dan guardian. Intinya, peran TNI dalam politik tidak seluruhnya berada di luar arena politik nasional, di samping itu peran politiknya juga bukan satu-satunya aktor yang paling menentukan dan dominan. Hasil akhir dari thesis ini adalah Presiden Megawati yang secara konsisten tetap melakukan proses reformasi TNI/Polri dengan disiplin yang dapat dipertanggungjawabkan secara positif umumnya serta Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Megawati dengan AS yaitu terlihat dengan dibukanya latihann bersama militer dengan Amerika Serikat. This thesis discusses how the policies of President Megawati during 4 years (2001-2004), especially in its efforts to 'stay consistent' reform of the military / Army that supports the democratic political life 'complete' and how the policy of the government of President Megawati Sukarnoputri in response to the U.S. reaction generally for domestic developments 2001-04. This Thesis use under two model praetorian and guardian. Praetorian and the guardian. In substance, the role of TNI in politics is not entirely outside of the national political arena, in addition to its political role is not the only actor of the most crucial and dominant. The end result of this thesis is a President, Megawati held constantly personal military or police by discipline which can be accounted for the generally positive and foreign policy with the US Government of Megawati reform process is visible opening latihann jointly with the United States Army. |