Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Tipe Carrier : volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : ix, 104 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T26959 15-22-64968620 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 129811
 Abstrak
Penelitian dalam tesis ini membahas tentmJg pembagjan warisan dalam AIQur'an menurut perspektif Musdah Mulia, pola penafsiren yang ditawarkan Musdah ini berbeda dengau penafsiran para ulama klasik Tawaran pena:!Siran Musdah dengan pendekatan kontekltualnya lahir sebagoi reakli atas penafsimn ulama klasik yang menali!irkan ayat tentang pembagjan warisan dengan formula 2:1 ...,.,..literal teks yang terdapat dalam AI-Qur'an surah An-Nisa (4):11. Bagi Musdah bahwa pruduk penafsiren ulama klasik dengan pendekatmJ tekatual terbadap ayat yang disebutkan di atas adalah pola penafsiren yang tidak relevan lagj untuk kontekl sekareng. Oleh karena itu menurutnya perlu dilakakan reinterpretasi yang .-lebih akomodatif terhedap keadilan jender yang menjadi sasanm utama ayat t"""'but. Dalam penelitian tesis ini dijelaskan juga mengenai dakonstrukalnya terbadap bangunan fikih ulama klasik yang dillnggapnya bias. Selaln itu penelitilln ini juga menyehutkan beberapa faktor yang menyebahkan pembagian warisan dengan formula 2:1 tetap dipertabankan sebagoimana yang telah berlaku selama ini. Dalam penelidan tesis ini penuus memaperkan dasar teori seperti kualifikasi ayarat-eyarat penafak, asbebun nuzul ayat tersebut, makun keadilan. dan metode penafsiren AI-Qur'an. Dasar teori ini diganakan sebagoi kerangka karja untuk melibet bagaimaua validitas penali!iran Meadah Malia teibadap ayat yang membabas tentang pembagian warisan dangan formulasi 2: I yang menurutnya tidak adil dan diskriminatif untuk konteks Sekarang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pola penali!iren seperti yang digunakan Musdab dengan pendekatan kontekstualnya temyata mendapatkan banyak ke<:aman dari berbagoi kalangan, kbususnya pam ulama. Mereka mengauggap babwa apa yang telab dilakokan Musdah temadap ayat tersebut dianggap sebagoi bentuk dekonstrulcsi atas ayat hukam yang dipandang qath'i, dan tidak bisa ditafakkan lagi dengan pendekatmJ apepun·kecuali secara tekltual ayat sebagaimana yang telab dilakukan olehjumhur abuna.