:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Analisa teori dan aspek hukum merek deskriptif di indonesia (a theoretical and legal analysis of descriptive trademark in indonesia)

Faisal Reza; Agus Sardjono, supervisor (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010)

 Abstrak

Istilah-istilah deskriptif digunakan dalam perdagangan untuk
menyampaikan informasi kepada konsumen mengenai atribut, sifat atau
keunggulan suatu produk. Merek yang hanya terdiri dari istilah deskriptif ini
disebut sebagai merek deskriptif. Merek adalah suatu tanda yang digunakan untuk
membedakan barang atau jasa dari suatu produsen dan produsen lain. Karena itu
merek deskriptif seharusnya tidak dapat didaftar karena dianggap tidak
mempunyai daya pembeda.. Merek deskriptif di Indonesia tidak dapat didaftar,
baik di dalam ketentuan UU merek No. 21 tahun 1961 yang menggunakan sistem
pendaftaran dekalaratif, maupun dalam UU Merek No. 19 tahun 1992 yang
menggunakan sistem pendaftaran konstitutif, hingga UU Merek No. 15 tahun
2001 yang berlaku saat ini. Namun dalam kenyataannya di Indonesia terdapat
merek-merek deskriptif yang didaftar, terutama berdasarkan Putusan Pengadilan.
Tesis ini meneliti mengenai masalah pendaftaran merek deskriptif di Indonesia,
dengan menggunakan pendekatan konseptual yang meneliti mengenai konsep
Secondary Meaning, pendekatan undang-undang dengan meneliti undang-undang
merek di Indonesia dan pendekatan komparatif dengan melakukan perbandingan
undang-undang merek di beberapa Negara berkaitan dengan masalah pendaftaran
merek deskriptif. Pendekatan kasus juga dilakukan untuk meneliti putusanputusan
pengadilan yang menjadi dasar didaftarkannya merek-merek deskriptif di
Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa masalah
utama dalam pendaftaran merek deskriptif ini adalah tidak jelasnya pengaturan
mengenai merek deskriptif ini dalam Undang-Undang Merek di Indonesia. Hal ini
mengakibatkan terjadi perbedaan pendapat antara Hakim dan Pemeriksa merek
mengenai merek deskriptif ini. Seharusnya dibuat suatu pengaturan yang jelas dan
rinci mengenai pendaftaran merek deskriptif dengan memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan pemilik merek dengan kepentingan pihak ketiga
sesuai dengan ketentuan dalam Paris Convention dan TRIPS Agreement.

Descriptive terms commonly used in the course of trade to convey
information about attribute, characteristics or quality of a product, to consumers.
Trademark, consists solely of descriptive terms is called Descriptive Marks.
Trademark is a sign, used to distinguished goods or services from a producer from
another. Therefore Descriptive Mark should not be registered because it lacks
distinctive nature. Descriptive Mark in Indonesia is non-registrable, in the
provision of The Trademark Act No. 21/1961 which used declarative system or in
its predecessor, The Trademark Act No. 19/1992, even in the current Trademark
Law in Indonesia, The Trademark Act No.15/2001. On the contrary, there are
Descriptive Marks registered in Indonesia, based on Court and Supreme Court
Decision in Indonesia. This Tesis analyses the problem regarding the registration
of Descriptive Marks in Indonesia, using Conceptual Approach which analyze the
concept of Secondary Meaning, and using Statute Approach to analyze Trademark
Law in Indonesia, and also using Comparative Approach to compare Trademark
Law in various country in relation to Descriptive Mark. Case-Approach also used
to analyze various Court and Supreme Court decisions in Indonesia that become
Landmark Decision in Descriptive Mark registration problems. Based on this
Legal Research, we find that the major problem in the problematic registration of
Descriptive Mark is because of the ambiguity of the current Trademark Law in
Indonesia, regarding Descriptive Mark. This problem is causing different opinion
between Judges and Trademark Examiner regarding Descriptive Mark. There
should be more clear and comprehensive provisions in Indonesian Trademark
Law about Descriptive Mark, which also considered the legitimate interests of
trademark owners and third parties, based on the provisions in Paris Convention
and TRIPS Agreement

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 377 pages : illustrations + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-23-99833727 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 131396