ABSTRAK Tesis ini membahas semakin maraknya keberlakuan dan penerapan hukum Islamdidalam ranah ekonomi yang kemudian berimbas pada peningkatan transaksisyariah. Transaksi mana kemudian dituangkan dalam akta otentik sebagaiperlindungan hukum bagi para pihak mengingat sifat akta otentik yang merupakanalat bukti tertulis yang terkuat dan terpenuh. Pokok permasalahannya adalahbagaimana penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pembentukan akad syariah,bagaimanakah urgensi pemahaman notaris mengenai prinsip hukum perikatanIslam pada pembuatan akta notariil yang berprinsip syariah dan bagaimanakahkesesuaian pengaturan formalitas keabsahan akta notaris berdasarkan Undang-undang Jabatan Notaris dengan ketentuan hukum perikatan Islam yang mengaturprinsip syariah dalam bertransaksi. Penelitian dilakukan dengan menggunakanmetode penelitian yuridis normatif, yaitu dengan mengumpulkan data sekundermelalui bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan serta kebijakanpemerintah yang terkait dengan akad syariah dan bahan hukum sekunder denganmeneliti buku-buku dan tulisan para ahli hukum syariah serta dilengkapi denganwawancara dengan narasumber. Kesimpulan yang diperoleh adalah akadmurabahah merupakan pajanjian jual-beli berdasarkan prinsip syariah antara parapihak dimana letak perbedaan utama adalah tidak terdapatnya unsur riba jikadibandingkan dengan jual-beli dengan pembayaran mengangsur konvensional.Pengetahuan Notaris tentang prinsip dasar akad syariah berdasarkan hukum Islamsangat penting dalam pembentukan akta, untuk itu Notaris harus senantiasamemperbaharui pengetahuan untuk memenuhi kompetensi dalam menjalankanjabatannya. Abstract This thesis explores the validity and the increasingly widespread application ofIslamic law in the Indonesian economic sphere, which then boosted up on theimprovement of Islamic transactions. Some of the transactions which then pouredin an authentic deed as a legal protections for the parties given the nature ofauthentic deed that are the strongest and fullest written evidence amongst all. Theroot of the problem to be discussed is how the principles of sharia underlay inIslamic contract, how is the urgency of public notary?s knowledge on Islamiclegal principles in making of sharia deed, and how is the compability between thesharia principled on governing transactions and the formality deed arrangementsunder the certitude of Undang-undang Jabatan Notaris. Research carried out byusing a library research methods, ie by collecting data through primary legalmaterials such as act and govanment policies relating to the contract law ofsharia, the secondary materials is by examining the books and writings fromIslamic jurists and also complemented along with the interviews with informant.The conclusion is, that murabahah is a buy-sell agreement based on shariaprinciples between the parties where the main diference from the conventionalone-is in the absence of usury element. Public Notary?s knowledge about the basicprinciples of contract law based on Islamic sharia is very important especially inthe formation of sharia deed, for that the notary must constantly updating theknowledge to meet the competence in his/her functional position. |