Penelitian ini adalah mengenai sebuah komunitas bernama Turangga Seta. Komunitas ini melakukan sebuah proses produksi pengetahuan tentang sejarah Indonesia, dengan menggunakan cara yang berbeda dari metode sejarah ilmiah. Permasalahan penelitian ini adalah mengenai Turangga Seta dan proses produksi pengetahuan yang mereka lakukan secara bersama. Perspektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah antropologi proses pengetahuan (Anthropology of Reason). Menurut perspektif ini, pengetahuan dipengaruhi oleh proses sosial dan kultural dari komunitas yang memproduksi pengetahuan tersebut, dalam hal ini Turangga Seta. Penelitian ini menemukan bahwa ada pemahaman yang mempengaruhi pengetahuan yang mereka produksi. Pemahaman tersebut kemudian membentuk nalar dan realisme tersendiri. Pemahaman ini dicapai melalui pengalaman bersama sebagai komunitas. This research is about a community which name is Turangga Seta. As a community what they do is producing knowledge on Indonesian history, which way is different to the method that used in the scientific Historiography. The research problem is about Turangga Seta in the process of producing the knowledge together as a community. Anthropology of Reason is used for the perspective to look at the problem. According to this perspective, knowledge is influenced by social and cultural process in the community which producing knowledge. This research finds that there are basic notions which give influences to the knowledge produced. These notions eventually establish a certain kind of collective reason and realism. These notions are gained by collective experiences as a community. |