Konsep Al-Wujud Al-Dzihni "Eksistensi mental" dalam pemikiran mulia shadri sebagai kajian filosofis
Mulya Rahayu;
Naupal, supervisor; Jolasa, Vincentius Y., examiner; Lubis, Akhyar Yusuf, examiner; Vincentia Irmayanti Meliono, examiner; Donny Gahral Adian, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011)
|
Dalam pandangan ontologis, dunia yang diandaikan (yang dimungkinkan) baik materi maupun immateri adalah dalam status proses menjadi yang terus menerus (becoming). Mullâ Shadrâ meyakini keniscayaan tersebut dengan melahirkan pandangan gerak trans-substansial (harakah al-jauhariyah). Hal ini berkorelasi dengan epistemology bahwa pengetahuan tercipta bukan hanya melulu interrelasi materi dengan materi, melainkan kreatifitas jiwa yang mengkonstruksinya dari objek eksternal yang mengalami transformasi menjadi nasy?ah ilmiyah (penampakan ilmiah) sebagai objek pengetahuan yang ditangkap oleh jiwa. Sementara jiwa merupakan kesatuan persepsi; indera, imajinal dan inteleksi, semakin suci dan bersih jiwa maka semakin tajam seluruh alat persepsi, dengan demikian semakin mudah untuk mencerap kesejatian ilmu dari dunia yang dimungkinkan itu. Ketika akal mampu membuktikan sesuatu, kemudian datang intuisi menunjang pencapaian rasio aqliyah itu menuju satu kedalaman yang melebihi pencapaian aqliyah. In the ontological view, supposedly the world (which is possible) both material and immateri is the status of a continuous process (Becoming). Mulla Sadra believes with certainty that each gave birth to view trans-substantial motion (harakah al-jauhariyah). This is correlated with the epistemology that knowledge is created not only the interrelation of matter solely with the material, but the construct of creativity soul of external objects transformed into scientific appearance (nasy'ah Ilmiyah) as an object of knowledge that was captured by the soul. While the soul is the unity of perception, senses, imajinal and intellection, the more pure and clean soul, the more sharp the whole instrument of perception, thus easier to perceive the genuineness of the world of science that it is possible. When the mind is able to prove something, then come intuition that support the attainment of rational into a depth that exceeded the achievement of rational. |
|
No. Panggil : | T28069 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | Unmediated |
Tipe Carrier : | Online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 107 pages : Illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T28069 | 15-17-320235742 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 136067 |