Skripsi ini menganalisis sajak-sajak Soe Hok Gie antara tahun 1960-1969 yang bersumber pada dua buku yaitu Soe Hok Gie Sekali Lagi, dan Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran. Analisis yang dilakukan berupa analisis unsur intrinsik yaitu majas, diksi, citraan, tema dan rasaan dalam sajak-sajak Soe Hok Gie yang kemudian dikaitkan dengan unsur ekstrinsik yaitu sosiologi sastra dari sajak-sajak Soe Hok Gie. Penulis menjabarkan keterkaitan antara penggunaan unsur-unsur intrinsik dengan kontekstual yaitu ketika karya tersebut dibuat. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiologi sastra yang melihat sastra sebagai dokumen sosial yang mampu mencerminkan atau merefleksikan keadaan sosial ketika karya tersebut dibuat. Selain itu, sajak-sajak Soe Hok Gie juga mampu mencerminkan situasi sosial pengarangnya. This research paper anlayzes the poems of Soe Hok Gie between 1960-1969 which are taken from two books. Those books are Soe Hok Gie Sekali Lagi and Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran. The analysis contains intrinsic elements, which are figure of speech, diction, imagery, themes, and feelings in Soe Hok Gie's poems. This intrinsic element will be associated with extrinsic element, which are literature sociology from Soe Hok Gie's poems. The method which is used in this research paper is literature sociology approach. This approach describes literature as social document which is able to reflect the social condition when the literature was made. Beside that, Soe Hok Gie's poems can reflect the author's social condition. |