:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Model asal-mula produksi pangan di Indonesia sigi tiga buku prasejarah

Sugeng Prakoso Syahrie; Ronny Siswandi; Mundardjito, examiner; Chaksana A. H. Said, examiner ([Publisher not identified] , 1998)

 Abstrak


ABSTRAK
Asal-mula produksi pangan strategi subsistensi yang berbasis pada domestikasi tumbuhan dan hewan - tak henti-hentinya dikaji secara arkeologis, dan tak habis-habisnya diperdebatkan secara teoretis. Walaupun urutan apa yang terjadi - serta di mana mulai berlangsung tampak agak jelas, tetapi bagaimana dan mengapa hal itu terjadi belum dapat dipastikan. Fokus penelitian ini adalah pemikiran tentang asal-mula produksi pangan di Indonesia - salah satu kawasan terpenting dalarn peneletian-penelitian prasejarah Asia Tenggara. Bagamana perkembangan model-model teori tentang asal-mula produksi pangan di Indonesia?
Ada dua pokok soal yang menjadi maksud penelitian ini. Pertama adalah memperlihatkan perkernbangan pemikiran, dan pendekatan, dalam kajian asal-mula produksi pangan di Indonesia. Dan pokok soal ini akan dihasilkan suatu deskripsi serta analisis tentang model-model asal-mula produksi pangan yang pernah dan sedang berkernbang di Indonesia. Sedang yang kedua adalah menempatkan hasil analisis tersebut dalam konteks global. Pokok soal ini lebih merupakan upaya untuk menilai kembali gagasan-gagasan yang dikembangkan di Indonesia dengan mengacu pada gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh arkeologi tradisi prosesualisme-fungsionalisme Amerika (New Archaeology) maupun arkeologi tradisi strukturalisme Eropa (khususnya generasi baru yang terhimpun dalam mazhab Post-Processual Archaeology) sebagai tolok ukur penilaiannya. Dengan demikian, secara tersirat, penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan tinjauan dari segi teori.
Karya-karya yang disigi adalah (1) Sejarah Nasional Indonesia I, disunting oleh tim yang diketuai oleh R.P. Soejano, terbit tahun 1975; (2) Prehistory of the Indo Malaysian Archipelago, karya Peter Stafford Bellwood, terbit tahun 1985; dan (3)Emerging Hierarchies: Processes of Stratification and Early State Formation in the Indonesian Archipelago - Prehistory and the Ethnographic Present, karya Ina E. Slamet-Velsink, terbit tahun 1995.
Sebagai suatu penelitian kepustakaan yang bercorak deskriptif sekaligus evaluatif, maka langkah pertama adalah merumuskan ikhtisar perkembangan model-model asal-mula produksi pangan sebagai kerangka analisis serta tolok ukur penilaian. Langkah kedua adalah menetapkan data (korpus) penelitian. Langkah berikutnya adalah menerapkan kerangka analisis - ikhtisar model-model itu - pada data penelitian dengan pendekatan tekstual, yakni melacak informasi dan ilustrasi teoretis melalui data tekstual yang mengandung informasi dan ilustrasi teoretis yang diperlukan - sesuai dengan kerangka analisis. Penerapan kerangka analisis terhadap datapenelitian, dengan sendirinya akan menghasilkan interpretasi dan penilaian. Semua langkah tersebut diperlukan sebagai cara untuk melacak jejak-jejak perkembangan -- dinamika dan kecenderungan - model asal-mula produksi pangan di Indonesia. Pada bagian _Tinjauan_ penulis mencoba mengemukakan secara ringkas pandangan penulis tentang kemungkinan perlunya suatu model alternatif berupa model terpadu tentang asal-mula produksi pangan di Indonesia. Model terpadu ini memanfaatkan pandangan-_pandangan teori konflik versi neo-Marxis dan neo-Weberian.
Dari Sejarah Nasional Indonesia I diperoleh kesimpulan bahwa pada dasawarsa 1970-an model yang berkembang tidak cukup sahih (valid) karena antara teori dan observasi tidak saling mendukung. Model dibangun dengan menggunakan analisis (bukan pendekatan) ekologis pada tingkat observasi data, namun mengikuti nalar difusionisme pada tingkat abstraksi teori. Buku kedua, Prehistory of the IndoMalaysian Archipelago,menyajikan model yang Iebih kokoh karena ditopang oleh observasi data yang relatif memadai. Model dari dasawarsa 1980-an ini mengajukan penjelasan migrasionis. Model ketiga, dari Emerging Hierarchies, menghadirkan penjelasan strukturalis-Manxia (neo-Marxis). Model dari dasawarsa 1990-an ini secara konsisten menitikberatkan penjelasannya pada faktor-faktor internal - berbagai dinamika dan konflik dalam suatu masyarakat - sebagai unit analisisnya.
Model alternatif yang penulis rekomendasikan melalui penelitian ini adalah model berperspektif neo-Marxis yang dikembangkan oleh Brian Hayden - Competitive Feasting Model. Berbagai model yang bermuara pada paradigma sejarah budaya penulis kritik sebagai terlampau menyederhanakan komponen-komponen dasar sistem sosiokultural serta bagaimana komponen-komponen itu berinteraksi satu sama lain. Paradigma prosesual-fungsional dikritik karena kecenderungannya untuk mereduksi aspek historisitas dan simbolisme kultural data arkeologi (material culture). Paradigma struktural - strukturalisme klasik Levi-Straussian -- juga dikritik karena mencari jawaban cuma dalam alam pemikiran dan jaringan makna budaya yang diciptakan manusia, dan mengabaikan kenyataan bahwa budaya dihasilkan dalam sistem sosial.
Paradigma prosesual sulit untuk mewarnai perkembangan model-model teori asal-mula produksi pangan di Indonesia sebab metodologinya sulit diaplikasikan untuk sifat data arkeologi daerah tropis seperti Indonesia. Perspektif neo-Marxis tidak mengikuti strategi teoretis materialisme budaya a la prosesualisme, pun bukan idealisms budaya a la strukturalisme, karena ia mendasarkan analisisnya pada struktur sosial - sistem ekonomi dan bentuk teknologi - suatu masyarakat.
Ada dua alasan yang penulis kemukakan sebagai argumen kenapa model yang berperspektif neo-Marxis - seperti competitive feasting model ini - merupakan model yang lebih handal untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa asal-mula produksi pangan di Indonesia. Sa1ah satu alasan adalah karena model neo-Marxis memiliki perspektif paling multidimensional - dan sebab itu memberi jawaban yang lebih lengkap, lebih utuh, dan lebih 'cerdas'. Alasan lain adalah karena secara metodologis model ini lebih sesuai dengan sifat data arkeologi di Indonesia - banyak kemungkinan untuk merancang-bangun model melalui bukti-bukti tidak langsung.

 File Digital: 1

Shelf
 S 0000745_Model Asal Mula.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S12057
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1998
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : v, 96 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S12057 14-19-499112353 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20156598