:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Prasasti Hujung Langit 919 Saka (997 Masehi)

Tobing, Binsar D.L.; Hasan Djafar, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Informasi mengenai sejarah Indonesia Kuna dapat diketahui dari beberapa sumber yang diantaranya adalah prasasti. Prasasti merupakan sumber sejarah dari masa lampau yang tertulis di atas batu atau logam. Sebagian besar prasasti di Indonesia berisi keputusan mengenai penetapan sebuah desa atau daerah menjadi perdikan (sima), sebagai anugerah dan seorang raja kepada seorang pejabat yang telah berjasa atau untuk kepentingan bangunan suci. Di daerah Lampung telah diketahui terdapat tinggalan berupa sepuluh prasasti batu yang berasal dan abad ke-7 Masehi sampai abad ke-16 Masehi, namun hanya sembilan prasasti yang sudah diketahui dan satu prasasti belum pernah dibahas secara mendalam. Kesembilan prasasti yang sudah diketahui adalah: (1) Prasasti Palaspasemah, (2) Prasasti Bungkuk, (3) Prasasti Batubedil, (4) Prasasti Ulubelu, (5) Prasasti Hujun Lanit (Bawang), (6) Prasasti Tanjungraya I, (7) Prasasti Tanjungraya II, (8) Prasasti Angka Tabun (dari Pugungraharjo), (9) Prasasti Dadak (Batara Guru Tuba), dan ditambah dengan sebuah prasasti dart abad ke-9 Masehi (801 Saka). Dari sepuluh prasasti tersebut terdapat tiga prasasti yang belum di bahas secara menda lam, yaitu prasasti Hujun Lanit, prasasti Tanjungraya I, dan prasasti yang berasal dari abad ke-9 M. Tetapi prasasti yang akan dibahas oleh penulis adalah prasasti Hujun Lanit. Prasasti Hujun Lanit yang berangka tahun 919 Saka (=997 M) ini terletak di sebuah lahan kebun kopi, di kampung Harakuning, desa Hanakau, kecamatan Sukau, Lampung Barat. Prasasti ini pemah dikunjungi oleh tim epigrafi dan Dinas Purbakala yang terdiri dan Dr. J.G. de Casparis, Buchari, dan L.C. Damais. Prasasti ini berbentuk hampir menyerupai kerucut dengan tinggi 162 cm pada sisi yang terdapat aksara dan lebar 60 cm. Aksara ditulis pada sisi muka (recto) yang hampir rata. Prasasti ini terdiri dan 18 baris tulisan dengan aksara tipe Jawa Kuna dan berbahasa Melayu Kuna. Disekitar prasasti tersebut berserakan potongan batu-batu, dan oleh Damais diduga bahwa dahulu kala pernah ada sebuah monumen. Prasasti Hujun Lunit dikeluarkan oleh Punku Haji Yuwa Rajya Sri Haridewa untuk keperluan bangunan suci wihara di daerah Hujun Lanit. Permasalan pokok dalam penelitian ini adalah mengenai isi prasasti dan penyajian prasasti sebagai sumber utama, pengalihaksaraan, penterjemahan berikut catatan alih aksara dan catatan terjemahan. Terjemahan dibuat dart bahasa Melayu Kuna ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penggarapan sebuah prasasti dibutuhkan beberapa tahapan penting. Tahapan kerja yang dilakukan adalah tahapan yang digunakan dalam ilmu sejarah, yaitu tahap heuristik, kritik (ekstern & intern), interpretasi, dan historiografi.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Binsar D. L. Tobing.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S12046
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xvi, 102 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S12046 14-21-561839592 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20156606