Lakon pergerakan di Jawa Soetomo 1923-1930
Petrus Hadrianus H.;
Chauvel, Richard Harvey, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991)
|
Soetomo adalah salah satu tokoh pergerakan yang paling penting. Ia mulai terlibat dalam pergerakan semenjak awal yaitu pada awal abad xx ketika pergerakan masih bergerak dalam lingkungan lokal (baca etnis) sampai tahun 1930-an ketika pergerakan sudah masuk ke dalam lingkungan nasional (baca Indonesia). Dia juga merupakan contoh tokoh pergerakan yang mulai terlibat masih berwawasan lokal sampai kemudian berwawasan nasional. Pada tahun 1908, Soetomo sebagai salah seorang kaum muda mendirikan perkumpulan Boedi Oetomo. Perkumpulan ini memang bukan merupakan perkumpulan yang pertama didirikan di Jawa oleh orang Jawa, karena sebelumnya sudah ada perkumpulan didirikan di Jawa oleh orang Jawa. Tetapi Boedi Oetomo merupakan pertama di Jawa yang didirikan oleh kaum muda dan bukan kaum tua dan priyayi tinggi. Struktur organisasinya terdiri dari pengurus pusat dan lokal. Bentuk organisasi seperti ini merupakan hal yang baru dalam masyarakat jawa. Di samping itu Boedi Oetomo juga merupakan perkumpulan pertama yang keanggotaannya tidak hanya terbatas dari lingkungan priyayi, tetapi kaum muda dan orang particulier. Tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesische Studieclub di Surabaya. Perkumpulan ini bertumpu dalam tiga hal, yaitu: Kaum terpelajar, bekerja dan persatuan. Kaum terpelajar adalah mereka yang memiliki pengetahuan --agama, ekonomi, politik, hukum atau kebudayaan. Kaum terpelajar ini yang mempunyai darma mendidik dan memimpin kaum terpelajar. Sedangkan persatuan adalah penyatuan kekuatan-kekuatan kecil dari pihak menjadi satu dalam kekuatan besar untuk berhadapan dengan pihak sana. Bagi Soetomo--antara tahun 1923 sampai tahun 1930--persatuan adalah kesatuan wilayah. Hal ini dapat diketahui dari anggota Indonesische Studieclub yang berasal dari berbagai perkumpulan di Indonesia seperti dari Moehammadijah, Persatoean Minahasa, Sarekat Ambon, Timorsch Verbond, Sarekat Madoera, Boedi Oetomo, Sumatranen Bond dan Pasoendan. Karena berasal dari berbagai pulau di Indonesia maka peringatan ulang tahun Indonesische Studieclub disebut Hari Interinsullair (hari perhubungan pulau-pulau di Indonesia). Bekerja adalah melakukan tindakan nyata atau tidak nyata untuk memperbaiki keadaan rakyat Indonesia. Diantaranya bentuk kerja yang tidak nyata mendirikan bibliotheek atau memberi pengetahuan terapan seperti masalah pajak atau kehidupan Islam modern. Sedangkan bentuk kerja yang nyata seperti kerjasama Indonesische Studieclub dengan Moehamadijah mendirikan poliklinik Moehammadijah untuk rakyat kampung di Surabaya. Dalam kerja menurut Soetomo dapat dilakukan dengan cara kerja sama atau tidak kerja sama dengan pemerintah jajahan Hindia Belanda. Pola dari Indonesische Studieclub inilah yang kelak menjadi dasar kegiatan Soetomo baik dalam Persatoean Bangsa Indonesia yang didrikannya tahun 1930 ataupun dalam Partai Indonesia Raja yang didrikan Soetomo tahun 1935. |
Lakon pergerakan di Jawa S 186291.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S12465 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xi, 217 lembar : ill. ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S12465 | 14-21-249510602 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20156775 |