Orang Jepang adalah salah satu dari banyak kelompok imigran yang datang ke Amerika Serikat merajelala akhir abad ke-19. Mereka pergi dengan harapan untuk hidup yang lebih baik daripada yang mereka alami di Jepang. Mereka dikenal sebagai pekerja keras, hemat, sederhana, dan tertutup. Stereotipe tersebut akhirnya menimbulkan sikap anti dari masyarakat Amerika Serikat seiring dengan keberhasilan para imigran dalam pertanian di wilayah Pantai Barat. Selain itu, sikap anti tersebut semakin membesar dengan tetap dipertahankannya budaya dan tradisi Jepang oleh para imigrannya. Puncaknya adalah penempatan para imigran Jepang seiama masa Perang Dunia H. Pelepasan kewarganegaraan Amerika Serikat adalah hasil dari kekecewaan terhadap perlakuan yang diterirna para imigran. Usaha pemerintah Amerika Serikat untuk mengembalikan kepercayaan para imigran, dibayar dengan tindakan yang mengejutkan. Bagi generasi pertama imigran Jepang (Issei), mereka telah melepaskan kesempatan untuk memperoleh kewarganegaraan yang tidak bisa mereka peroleh selama ini. Sementara bagi generasi kedua (Nisei) adalah pelepasan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang sah, dimana mereka tidak pernah memperoleh hak maupun menunjukkan kewajiban mereka. Nisei memutuskan untuk melepaskan kewarganegaraan Amerika Serikat mereka di tengah keadaan yang menekan, oleh masyarakat yang menuduh mereka sebagai mata-mata. Saat itu mereka hanya bisa mengandalkan sesamanya untuk meminta perlindungan dalam komunitas yang telah mereka coba tinggalkan. Hubungan dalam komunitas tersebut yang juga mempengaruhi keputusan para imigran untuk melepaskan harapan mereka di Amerika Serikat. |