Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai kaum Abolisionis perempuan di Amerika Serikat pada masa pertengahan abad ke-19, dengan mengambil lima tokoh abolisionis perempuan, yakni: Sarah dan Angelina Grimke, Lucretia Mott, H.B. Harriet Tubman, dan Sojourner Truth. Dalam skripsi ini pun akan diuraikan mengenai kegiatan atau peran mereka dalam gerakan abolisionis di Amerika. Gerakan abolisionis merupakan suatu gerakan yang menginginkan hapusnya perbudakan di Amerika. Perbudakan di amerika Serikat lebih berkembang di daerah Selatan. Kondisi geografis di Selatan yang memiliki lahan subur dan iklim yang baik dengan curah hujan yang cukup sangat cocok untuk dikembangkan sebagai perluasan perkebunan. Selain itu setelah ditemukannya mesin pemisah biji kapas (cotton gin)oleh Eli Whitney di tahun 1793 semakin meningkatkan hasil pengolahan kapas dengan baik. Hal itu mendorong para pemilik lahan perkebunan di Selatan berusaha untuk meningkatkan keuntungan semaksimal mungkin, yakni dengan menaikkan hasil produksinya, sehingga mereke perlu menambah jumlah tenaga kerja guna mengolah lahan-lahan perkebunan. Dari para pekerja yang tersedia saat itu, dipilih budak-budak negro yang dapat diperjualbelikan. Mereka dipih bukan hanya karena tenaga mereka kuat, tetapi mereka pun tidak perlu dibayar karena tubuh mereka telah dibeli sebelumnya. |