:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Perserikatan Guru Hindia Belanda (PGHB) 1912-1919

Budi Sanjaya; Manus, M.P.B., supervisor; Nana Nurliana, examiner; Soeharto, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990)

 Abstrak

ABSTRAK
Pembahasan mengenai PGHB ini bertujuan untuk mengungkapkan sejarah perkembangan perserikatan guru-guru bumiputera pada masa pergerakan nasional Indonesia, perserikatan ini merupakan cikal-bakal dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang sekarang ada.
Pembahasan skripsi ini menyimpulkan bahwa PGHB yang berdiri pada tahun 1912, ternyata pembentukannya tidak lepas dari suasana pergerakan nasional Indonesia pada scat itu. Berdirinya PGHB bertujuan untuk memperjuangkan kesempatan pendidikan bagi anak-aaak bumiputera di Hindia Belanda. PGHB yang beranggotakan dari bermacam-macam guru dengan latar pendidikannya yang berbeda pula selama tahun 1912-1919, berusaha memperjuangkan kenaikan penghasilan guru-guru bumiputera yang mengajar di sekolah-sekolah Pemerintah Hindia Belanda. Adanya tuntutan kenaikan penghasilan dilakukan PGHB karena PGHB berusaha memenuhi tuntutan anggotanya agar mengupayakan kenaikan penghasilan kepada Pemerintah Hindia Belanda. Meskipun tidak selalu berhasil, ketidakberhasilan PGHB mengupayakan kenaikan gaji ternyata menjadi sumber perpecahan dalam tubuh PGHB pada tahun 1919.
Timbulnya perpecahan berawal dari ketidakpuasan golongan guru bantu kepada PGHB yang dinilainya tidak mampu mengupayakan kenaikan gaji golongan guru bantu. Ketidakpuasan ini dinyatakan dengan keluarnya golongan guru bantu tersebut dari keanggotaan PGHB dan membentuk perkumpulan tersendiri, keluarnya guru-guru bantu ternyata diikuti oleh golongan guru lainnya. Sehingga membuat organisasi PGHB ini menjadi lemah, meskipun tetap berdiri sampai tahun 1932.
Sejak berdirinya pada tahun 1912 PGHB mengambil sikap bekerjasama dengan Pemerintah Hindia Belanda, hal ini dilakukan PGHB karena menyadari bahwa banyak anggotanya adalah guru-guru sakalab milik Pemerintah Hindia Belanda. Dengan kedudukan seperti itu sulit bagi PGHB untuk bersikap menentang Pemerintah Hindia Belanda. Lagipula PGHB tidak menginginkan anggotanya kehilangan pekerjaan bila PGHB bersikap menentang Pemerintah. Adanya sikap bekerjasama ini memang mampu membantu segi keuangan PGHB dengan diberikannya subsidi oleh Pemerintah. PGHB lebih mengutamakan kegiatan yang membantu kesejahteraan dan pendidikan guru-guru bumiputera, dengan adanya kerjasama dengan Pemerintah, PGHB lebih mencurahkan perhatiannya kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan kesejahteraan guru-guru bumiputera.

 File Digital: 1

Shelf
 Perserikatan guru Hindia Belanda S 111091.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S12226
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : x, 94 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S12226 14-19-570448587 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157006