Masyarakat Cina mengenal pai-khe sebagai suatu kebiasaan dalam mengasuh anak. Pai-khe adalah iatilah bahasa Hokkian untuk menyebut tindakan memberikan anak kepada keluarga lain. Tindakan ini didasarkan pada kepercayaan tentang kekuatan supraalami yang dapat mempengaruhi kehidupan anak-anak. Seorang anak yang diberikan kepada keluarga lain tidak berarti bahwa hubungan dengan orang tua kan-dungnya telah diputuskan. la tetap tinggal bersama orang tua kandungnya dan menjalankan kewajiban sebagai anak sesuai tradiai yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat_nya, akan tetapi ia memiliki sejumlah kewajiban tertentu terhadap orang tua angkatnya sebagai konsekwensi dari tindakan pai-khe. Kebiasaan pai-khe yang didasarkan pada kepercayaan akan kekuatan supraalami merupakan tradisi warisan nenek moyang yang menjadi bagian yang integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Cina di mana pun mereka berada, baik di negeri leluhurnya sendiri maupun di negeri perantauan. Kebiasaan pai-khe masyarakat Cina di Medan berakar dari kebiasaan serupa' di negeri Cina. Dalam pelaksanaannya, kebiasaan berbau religius ini senantiasa berkembang seba_gaimana religi Cina yang sangat fleksibel dan fungsional. Perkembangan ini dalam jangka waktu lama akan membentuk kebiasaan pai-khe yang khas, yang lazim dilakukan oleh masyarakat Cina di Medan. Penuliaan skripsi ini dimaksudkan untuk menggambarkan kebiasaan pai-khe dalam kehidupan masyarakat Cina di kota Medan, khususnya kecamatan Medan Area, dan untuk melihat seberapa jauh perbedaan kebiasaan pai-khe yang dilakukan masyarakat Cina di Medan dari akar tradisinya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan kebenaran hipotesa saya bahwa pai-khe masih menjadi salah satu bagian dari tataca_ra mengasuh anak dalam kehidupan masyarakat Cina di keca_matan Medan Area, kotamadya Medan. Sebagaimana religi Cina yang bersifat fleksibel, kebiasaan yang berkaitan dengan Cara mengasuh anak dalam kehidupan masyarakat Cina di Medan ini memiliki beberapa perbedaan dari akar tradisinya |