Ulat sutera musim semi karya Mao Dun (sebuah potret kemiskinan masyarakat petani ulat sutera di Cina pada awal tahun 1900-an)
Maria Antonia Dewi Wilutomo;
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994)
|
Pertanian ulat sutera yang seharusnya dapat memberi kemakmuran bagi masyarakat petani, pemilik sekaligus penggarapnya, ternyata. justru memiskinkan dan mematikan mereka. Ibarat bidup di sekitar daerah rata air, tetapi mati kahausan. Begitulah yang dialami oleh keluarga Toncbao tua dan masyarakat petani ulat sutera di desanya. Situsi kemiskinan yang secara perlahan mematikan produksi pertanian masyarakat pedasaan ini coba dihidupkan kembali oleh Mao Dun lewai karya cerita pendeknya Ulat Sutera Musim Semi. Penguasaan produksi pertanian beserta alat-alat produksinya oleh bangsa asing diungkap lewat penggambaran proses mekanisasi dan teknologisasi produksi pertanian sehingga meneggusur alat-alat tradisional yang digunakan masyarakat desa. Pengaruh asing sudah begitu kuat sehingga untuk telur ulat suteranya pun mereka harus mambelinya yang berkualitas luar negeri. Akibatnya, pembelian daun murbei terpaksa harus dilakukan karena hasil kebunnya sendri tidak lagi mencukupi. Untuk menutupi kebutuhan ini mereka harus berhutang ke sana kemari dengan harapan keuntungan hasil jualnya nanti Cukup untuk menutupi hutang-hutang mereka. Harapan tinggal harapan, begitulah kira-kira yang terjadi. Hutang, sudah semakin menumpuk tetapi hasil produksi mereka tidak laku di pasaran. Akibatnya, kemiskinan makin menguasai para petani. Kemakmuran masa lampau tinggalah menjadi sebuah nostalgia tanpa mampu direngkuhnya lagi.Kesadaran tradisional mereka te1ah terjerat tanpa mampu melepaskan diri dari sebuah mata rantai sistem kekuasaan ekonomi politik Baru sejak runtuhnya dinasti Qing dan masuknya bangsa barat ke Cina. Demikianlah makna yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya ini. Adapun metode penulisan skripsi ini adalah deskriptif-analitis dengan mengacu pada bahan-bahan kepustakaan yang ada. Melalui analisis judul karya, tokoh dan penokohan serta pola-pola pengulangan gaya bahasa yang digunakan pengarang, penulis mencoba menemukan makna dan pesan yang ingin disampaikan Mao Dun dalam karyanya ini. |
S-Maria Antonia Dewi Wilutomo.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S13037 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | vi, 79 lembar ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S13037 | 14-20-648301058 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157459 |