Pengumpulan data dilakukan melalui data kepustakaan dari perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab, di Jakarta. Skripsi ini mengangkat figur seorang penyair sekaligus juga sebagai seorang negarawan Mesir yang bernama Mahmud Sami al-Barudi. ia lahir pada tahun 1838 pada masa kebangkitan kesusastraan Arab. Kehidupan masyarakat Mesir pada masa datangnya Napoleon yang membawa perubahan pemikiran masyarakat dalam hal politik, sosial dan budaya pada umumnya serta kesusastraan pada khususnya, tetapi Barudi tidak terpengaruh aliraa sastra Barat. Puisi-puisinya tetap pada pola lama, baik daiam isi, bentuk kata, maupun kesatuan wazan atau qofiahnya dipadu dengan lingkungan alam pada saat ia berada atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kehidupannya.Pada saat di pengasingan kehidupan Baxudi dekat dengan alam sehingga deskripsi tentang alam mendominasi puisinya. Alarn pada malam hari ketika turun hujan yang sangat deras dimana is sedang berjalan bersama tentaranya, alam pada saat menjelang fajar ketika is sedang istirahat di bawah pohon dan pada saat musirn semi ketika bunga-bunga sedang mekar. Sikap yang mencerminkan rasa simpatik terhadap alam adalah sikap yang dimiliki oleh para penyair romantik. Pada puisi Barudi yang banyak mendeskripsikan alam, kelihatan keluwesannya dalam mengungkapkan perasaan dengan melalui kata-kata yang murni, yang keluar dari hati nuraninya, bukan kata -kata yang dibuat-buat atau dibagus-baguskan. |