Ratib ar-Rifa_i sering dihubungkan dengan tarekat Rifa_iyyah dan debusnya di Banten yang mempertunjukkan ke_ajaiban-keajaiban, seperti: kebal terhadap senjata tajam, tidak hangus terbakar api, mampu menjinakkan binatang buas dan sebagainya. Skripsi ini mencoba menelusuri hubungan tersebut dengan cara menetapkan sebuah naskah Ratib ar-Ri_fa_i, kemudian membuat terjemahan dan mengungkapkan isinya. Dari terjemahan naskah dapat diketahui bahwa isi nas_kah Ratib ar-Rifa_i berbentuk doa dan zikir, di dalamnya disebutkan pula beberapa nama tokoh, seperti: Syekh 'Abd al-Qadir al-Jilani, Syekh Ahmad al-Kabir ar- Rifa_i, Syekh Safi ad-Din Ahmad ibn _Alwan, Syekh Ahmad al-Badawi ar-Ri_fa_i, Syekh Ibrahim Ahmad ad-Dasuqi, Syekh Abu Bakar Abdul_lah al-Aydarus, Syekh Musa ibn Sayyid_Abdullah al-Qadir ar-Rifa_i, Sultan Muhammad al-Arif Zain al-Asyiqin, Sultan Abu Mafakhir Muhammad _Na ad-Din dan Maulana Hasanud_din (Hasan ad-Din) ibn Maulana Mahdum. Secara garis besar isi naskah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: bagian pembukaan dan bagian isi pokok naskah. Bagian pembukaan berbentuk doa yang diawali dengan kalimat basmallah dan diakhiri dengan salawat ke_pada Nabi saw. dan puji-pujian kepada Allah. Sedangkan isi pokok naskah dikelompokkan menjadi: Hadiah al-Fatiha, Munajat Rifa_i, Salawat Nabi, Managib, Doa pujian, Zikir, Kutipan ayat-ayat al-Qur'an dan bagian penutup naskah. Penyebutan nama tiga orang sultan Banten, Yakni: Sultan Muhammad al-_Arif Zain al-Aisyiqin, Sultan Abu Mafa_khir Muhammad _Ala ad-Din dan Maulana Hasanuddin menunjuk_kan bahwa tarekat Rifa_iyyah telah diakui keberadaannya di Kesultanan Banten. Keberadaannya ini kemudian dimanifesta_sikan ke dalam seni debus, sebagaimana tercermin dalam doa munajat Rifa_i. Teks naskah Ratib ar-Rifa'i sering menyebutkan nama Syekh _Abd al-Qadir aJ-Jilani, penyebutan nama pendiri tarekat Qadiriyyah ini menunjukkan pula keberadaan tarekat Qadiriyyah dan pengaruhnya terhadap keberadaan dan perkembangan tarekat Rifa_iyyah di Kesultanan Banten. Dengan de_mikian dapat disimpulkan bahwa di Kesultanan Banten pada waktu itu berkembang di aliran tarekat yakni : tarekat Qadiriyyah dan tarekat Rifa_iyyah. |