Tema dari skripsi ini adalah ketiadaan sosok ayah di dalam keluarga Jepang atau chichiaya fuzai yaitu sebuah fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Jepang, yang umum ditemui di daerah perkotaan. Memasuki zaman modern ketika industrialisasi berkembang pesat di Jepang dan menyebabkan kemakmuran di bidang ekonomi, Jepang dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan seputar kenakalan remaja. Berbagai kasus kenakalan remaja seperti konai baryoku, kateinai boryoku, dan en jakosai semakin meningkat. Adapun penyebab terjadinya kasus kenakalan remaja tersebut salah satunya adalah berkaitan dengan keadaan keluarga. Terjadi ketimpangan peran orang tua di dalam keluarga Jepang dewasa ini, yaitu tanggung jawab yang dimiliki orang tua dalam pengasuhan, pengawasan, dan pendidikan anak, Seorang ibu dalam keluarga Jepang lebih dominan dalam hal yang berkaitan dengan pengasuhan, pengawasan, dan pendidikan anak sedangkan seorang ayah sebagai orang yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk keluarga hampir tidak pernah mengurusi hal-hal tersebut, hal ini menyebabkan otoritas ibu lebih kuat di dalam keluarga terutama yang berkaitan dengan anak dibandingkan dengan ayah.Berdasarkan penelaahan dari data-data yang didapat maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa keberadaan fenomena chichioya fuzai dalam keluarga Jepang dewasa ini dipengaruhi oleh empat factor-faktor yaitu:Pertama, hancurnya sistem keluarga tradisional. Kedua, era kemakmuran rakyat.Ketiga, masuknya pemikiran demokrasi, dan Keempat, mobilitas sosial. |