:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Penyimpangan pemakaian Danseigo dan Joseigo dalam film drama televisi Gokusen

Annisa Laila Khaled; Sheddy Nagara Tjandra, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Dalam bahasa Jepang terdapat ragam bahasa pria (danseigo) dan ragam bahasa wanita (joseigo). Walau tidak nyata terlihat dalam percakapan formal, namun kedua ragam bahasa ini sering muncul pada percakapan sehari-hari. Akan tetapi, pemakaian danseigo dan joseigo banyak mengalami penyimpangan, yaitu penyimpangan pemakaian danseigo oleh penutur wanita dan penyimpangan pemakaian joseigo oleh penutur pria. Penyimpangan ini dapat dilihat dari berbagai sudut, baik fonologi, morfologi, sintaksis, maupun lainnya. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa film drama televisi Jepang yang berjudul Gokusen episode 1, untuk melihat dan menganalisa penyimpangan pemakaian danseigo dan joseigo. Kerangka teori yang digunakan adalah teori mengenai pemakaian bahasa yang berhubungan dengan jenis kelamin, dan teori mengenai danseigo dan joseigo itu sendiri yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Janet S. Shibamoto, Fujiko Motohashi, dan Eleanor H. Jorden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpangan pemakaian danseigo oleh penutur wanita dalam film drama televisi Gokusen adalah sebanyak 85,6% yang terdiri dari penyimpangan pada penggunaan kata ganti, penyimpangan pada penggunaan partikel di akhir kalimat, penyimpangan pada pemilihan bentuk kata kerja di akhir kalimat, penyimpangan pada pemilihan kosa kata, dan penyimpangan pada penggunaan kata seru. Penyimpangan danseigo yang muncul pada film drama televisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penutur ingin melakukan pendekatan diri dengan pendengar, penutur ingin menunjukkan posisinya yang lebih tinggi, penutur ingin memberikan penekanan pada pandangannya terhadap sesuatu, atau penutur memiliki latar belakang khusus, yaitu berasal dan keluarga yakuza dan tidak ada wanita lain yang dibesarkan di keluarga tersebut selain penutur. Sedangkan penyimpangan pemakaian joseigo oleh penutur pria dalam film drama televisi Gokusen adalah sebanyak 14,4% yang terdiri dari penyimpangan pada penggunaan partikel di akhir kalimat, penyimpangan pada pemilihan bentuk kata kerja di akhir kalimat, penyimpangan pada penggunaan kata seru, dan penyimpangan pada pemanjangan bunyi vokal. Penyimpangan joseigo yang muncul pada film drama televisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu penutur ingin memberikan makna yang berbeda seperti sindiran atau ancaman pada kaliamt yang diucapkan kepada pendengar, penutur mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan pendengar, penutur ingin memberikan penekanan pada kata tanpa menimbulkan kesan yang keras, penutur ingin memasukkan unsur emotif dalam kalimat, atau penutur mempunyai sifat yang cenderung lemah sehingga lebih pantas menggunakan joseigo dibanding danseigo.

 File Digital: 1

Shelf
 Annisa Laila Khaled.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S13477
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : x, 72 lembar : 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S13477 14-21-009119620 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157820