:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Etos kerja dan semangat kapitalisme Jepang : suatu kajian tentang persamaan dan perbedaan etos kerja dan semangat kapitalisme di Jepang dan Eropa

Retno Pangestu Sudianingrum; Bachtiar Alam, supervisor; Yenny Simulya, examiner; Bambang Wibawarta, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996)

 Abstrak

Suatu kajian tentang persamaaan dan perbedaan etos kerja dan semangat kapitalisme yang terdapat di Jepang dan Eropa. Jepang dapat digolongkan sebagai salah satu bangsa di dunia yang paling berkembang secara ekonomis. Di mata bangsa-bangsa lain, bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang hemat, rajin dan suka bekerja keras atau dikatakan mempunyai etos kerja yang tinggi. Sikap yang demikian berlandaskan pada semangat yang terdapat dalam kapitalisme Jepang. Semangat kapitalisme tidak hanya terdapat di Jepang, tetapi juga ditemui di Eropa yang merupakan tempat asal sistem kapitalisme tersebut. Semangat kapitalisme yang ditemui di Eropa mempunyai persamaan dan juga perbedaan dengan kapitalisme yang terdapat di Jepang. Tokoh besar dalam kapitalisme Eropa, Karl Marx, memandang kapitalisme dari konsep kepemilikan, yaitu sebagai hubungan produksi yang terjadi antara golongan pemilik modal atau golongan kapitalis dengan golongan yang tidak memiliki modal atau golongan proletar, dimana golongan kapitalis semakin lama semakin kaya dengan memeras golongan proletar sehingga jurang pemisah antara mereka semakin besar dan dapat menyulut pemberontakan yang dilakukan oleh golongan proletar.Dalam kapitalisme Jepang, konsep kepemilikan yang dikemukakan Ishida Baigan bersifat umum, yaitu,. barang-barang saya adalah milik saya, barang-barang orang lain adalah milik orang lain, apa yang dipinjam harus dikembalikan dan apa yang dipinjamkan harus diterima kembali ... sehingga tidak menimbulkan akibat seperti dalam kapitalisme Eropa. Semangat kapitalisme Eropa, menurut Max Weber, bercikal bakal dari nilai-nilai ajaran agama Protestan yang menekankan tidak adanya kepastian nasib sehingga setiap orang harus bekerja keras agar dapat terpilih sebagai orang yang diselamatkan Tuhan pada hari akhir. Ketidakpastian nasib ini selain memotivasi manusia untuk selalu bekerja keras, di sisi yang lain juga menyebabkan orang terus bertanya-tanya apakah usahanya telah cukup, suatu hal yang dapat mengakibatkan seseorang akhirnya putus asa. Selain itu karena hidup boros adalah dosa besar maka setiap hasil usaha dari bekerja keras tersebut harus dikumpulkan dan digunakan untuk memulai usaha baru. Semangat kapitalisme Jepang bercikal bakal dari ajaran agama Budha dimana bekerja, menurut Suzuki Shosan, dianggap sebagai ibadah dan dengan bekerja manusia menjadi Budha yang berarti pasti mendapat keselamatan. Kepastian nasib inilah yang memotivasi bangsa Jepang untuk terus bekerja keras. Bila dibandingkan, semangat bekerja keras yang terdapat dalam kapitalisme Jepang kemungkinan lebih dapat bertahan lama daripada semangat yang terdapat dalam kapitalisme Eropa. Bila dalam semangat kapitalisme Eropa sikap hemat ditekankan sebagai lawan dari sikap boros yang merupakan dosa besar, dalam semangat kapitalisme Jepang sikap hemat diwujudkan dari pemahaman terhadap alam dimana manusia, menurut Baigan, adalah bagian dari alam semesta sehingga harus hidup selaras dengan alam atau hidup apa adan ya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat bahwa skripsi ini membahas persamaan dan perbedaan etos kerja dan semangat kapitalisme yang terdapat di Jepang dan Eropa.

 File Digital: 1

Shelf
 Retno Pangestu Sudianingrum.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S13775
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 90 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S13775 14-19-390863397 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157957