Salah satu syarat yang mesti dipenuhi dalam menyelesaikan studi sarjana pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia, adalah membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk Skripsi. Penulisan SKRIPSI bukan hanya semata merupakan syarat, akan tetapi bertujuan lebih memperdalam wawasan ilmiah, Mengembarkan pikir, memupuk sebuah ketrampilan yang sangat berguna untuk mengembangkan studi spesialisasi. Disamping itu juga bertujuan untuk memupuk keberanian berkarya, kemudian mempertanggung jawabkan basil karya tersebut. Penulis yang mengambil spesialisasi dalam bidang Sejarah Politik di Jepang, khususnya mengenai Gerakan Demokrasi (Jiyuu Mi ken Undoo_) pada Zaman Meiji, antara tahun 1874-18871 berdasarkan beberapa alasan tertentu. Pertama, banyak buku-buku soearah maupun tulisan-_tulisan ilmiah ditulis, mengenai perubahan besar yang terjadi pada Zaman Meiji, maupun pada Zaman sesudah perang, yang merupaken bagian terpenting dari sejarah modernisasi Jepang. Akan tetapi kebanyakan buku-buku sejarah, maupun tulisan-tulisan ilmiah tersebut ditu_lis dalam bahassa Jepang, maupun bahasa asing yang ti_dak dimengerti oleh bangsa-bangsa lain, sehingga hanya mampu diketahui oleh segolongan kecil masyarakat. Pada hal ditinjau dari kepentingan sejarah dan masyarakat sangat panting untuk mengetahui hal tersebut, mengingat kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh suatu maeya_rakat, maupun bangsa Use. dilihat dari pengalanan pengalaman sejarah yang dialami . Oleh masyarakat maupun bangsa bersangkutan. Khususnya di Indonesia, buku-buku sejarah, maupun tulisan-tulisan ilmiah mengenai Jepang yang ditulis delam bahasa Indonesia sangat sedikit, bo-leh dikatakan belum berarti kalau dibandingkan dengan tulisan-tulisan dalam bahasa asing lainnya. Dengan adanya tulisan SKRIPSI ini rmullah-mudahan menambah Iiteratur mengenai Jepang, yang sangat dibutuh_ken oleh mereka-mereka yang berminat da!am bidang studi mengenai Jepang. Penulis mengekui dengan tutus bahwa se-cara keseluruhan, dialenea ini akan ditemui kekurangan_ kekurengan, maupun kelemahan-kelemahan. Salah satu faktor penyebab ialah masih sangat terbatasnya penguasaan bahasa Jepang oleh penulis yang merupakan kebutuhan primer di delam mengadaan penelitian-penelitian tersebut. |