Sejarah perkembangan agama Kristen di jaman Meiji (1868-1912)
Tambunan, Nadia Rumenta;
I Ketut Surajaya, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992)
|
Jepang tidak dapat dianggap sebagai suatu negara Kristen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penganutnya yang tidak lebih dari satu persen jika dihitung dari populasi seluruh penduduknya. Namun demikian, Kristen dipandang sejajar dengan Shinto dan Budha sebagai salah satu dari tiga agama yang utama dalam sejarah Jepang modern. Tidak sebanding dengan jumlah penganutnya yang kecil, Kristen menempati tingkat yang besar dalam, bagian_bagian penting kehidupan masyarakat modern, terutama di bidang pendidikan dan kehidupan intelektual. Penilaian terhadap peran Kristen dalam kehidupan masyarakat tidaklah mudah karena hubungannya yang begitu erat dan saling mempengaruhi dengan modernisasi serta westernisasi, sehingga sulit memisahkan ketiganya. Ini dapat dilihat terutama dari propaganda Kristen melalui pengajaran ilmu pengetahuan baik lisan maupun tulisan serta masyarakat Jepang sendiri yang memandang Kristen sebagai agama modern. Agama Kristen yang masuk kembali ke Jepang setelah dinyatakan terlarang selama dua ratus tahun dan ditekan dengan kejam itu, tidak lepas dari tekanan politik ma_syarakat barat terhadap Jepang. Penerimaannya juga berhubungan erat dengan kepentingan politik Jepang terhadap negara-negara barat. Penganut Kristen setelah Restorasi Meiji tahun 1868 kebanyakan berasal dari kaum Samurai yang tersingkir. Mulanya mereka belajar bahasa Inggris untuk mempermudah komunikasi dengan orang barat, terutama dalam perdagangan. Kemudian mereka mulai tertarik dengan Kristen karena dianggap mampu memberikan paham modern yang sesuai dengan perkembangan dunia saat itu. Banyak dari mereka akhirnya menjadi orang-orang yang berpengaruh di masyarakat. Dengan pendidikan yang dipero_leh dari sekolah Kristen, yang banyak mengajarkan tentang paham kebebasan, mereka mampu menjadikan gereja Kristen sebagai gereja yang mandiri, lepas dari campur tangan bangsa barat. Dalam pemerintahan, kelompok ini merupakan kaum oposisi pemerintah, yang nyata dalam media massa dan partai politik. Melalui pelayanan sosial, agama ini juga telah memperkenalkan paham sosial yang nantinya berkembang luas seperti halnya paham liberal. |
S-Nadia Rumenta Tambunan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S13891 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | viii, 91 lembar : peta, 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S13891 | 14-20-700018834 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20157975 |